Mataram Antisipasi Gangguan Kamtibmas saat Libur Sekolah Bulan Puasa
Pemerintah Kota Mataram menyiapkan strategi untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat selama libur sekolah bulan puasa, terutama aktivitas anak-anak yang berpotensi meresahkan.

Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah bersiap menghadapi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) selama libur sekolah bulan puasa 1446 Hijriah. Libur sekolah selama 14 hari ini menjadi perhatian khusus karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan aktivitas yang meresahkan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram, Irwan Rahadi, mengungkapkan kekhawatirannya. Menurutnya, bulan Ramadhan yang seharusnya diisi dengan kegiatan positif, berpotensi terganggu oleh aksi anak muda. "Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, libur anak sekolah, terutama di bulan puasa berpotensi terhadap aktivitas gangguan Kamtibmas," ujarnya.
Untuk itu, Satpol PP telah menyiapkan berbagai skenario pengawasan. Beberapa aktivitas yang menjadi perhatian utama antara lain perang sarung, balapan liar, dan bermain petasan. Lokasi-lokasi rawan juga sudah dipetakan, termasuk Jalan Udayana, Monjok, Jalan Airlangga, Ampenan, Jalan TGH Faisal Sandubaya, Jalan Ahmad Yani Sayang-Sayang, dan Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram. "Titik-titik potensi gangguan kamtibmas tersebut sudah kami petakan," tambah Irwan Rahadi.
Sebagai upaya pencegahan, Satpol PP akan meningkatkan patroli di berbagai titik rawan. Patroli akan dilakukan tiga kali sehari: saat tarawih, setelah tarawih, dan setelah sahur. Satu peleton anggota akan bertugas setiap malam. Pantai Ampenan menjadi salah satu lokasi prioritas pengawasan.
Meskipun demikian, Satpol PP menekankan pendekatan persuasif. "Kami tidak melakukan tindakan yustisi, kecuali ada pelanggaran," tegas Irwan Rahadi. Pembubaran kegiatan akan dilakukan jika ditemukan potensi gangguan Kamtibmas.
Selain peran Satpol PP, peran orang tua juga sangat penting. Irwan Rahadi meminta orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka, khususnya agar tidak berkeliaran di luar rumah setelah pukul 24.00 WITA. "Orang tua memiliki peran penting untuk mencegah anak-anak keluar rumah di atas pukul 24.00 WITA, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Mataram, siswa dijadwalkan libur atau belajar dari rumah pada 27-28 Februari dan 3-5 Maret 2025. Sekolah akan kembali dibuka pada 6 Maret hingga 25 Maret 2025, lalu libur lagi hingga setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Dengan persiapan yang matang, diharapkan libur sekolah bulan puasa tahun ini dapat berjalan aman dan kondusif.