Mendukbangda Pastikan Program Tamasya Kurangi Risiko Kekerasan di Daycare
Menteri PPPA memastikan Program Tamasya mengurangi risiko kekerasan di daycare dengan pelatihan pengasuh dan layanan terintegrasi bagi anak usia dini.

Jakarta, 15 Mei 2025 - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangda)/Kepala BKKBN, Wihaji, memastikan Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) dapat mengurangi risiko kekerasan di daycare atau tempat penitipan anak. Program ini diluncurkan untuk mendukung orang tua bekerja sambil memastikan anak-anak mendapatkan perawatan dan gizi yang baik, sekaligus menekan angka kekerasan anak melalui sertifikasi dan pelatihan pengasuh yang memadai. Peresmian Tamasya untuk pegawai Kemendukbangda/BKKBN di Jakarta, Kamis lalu, menandai langkah awal program ini.
Wihaji menjelaskan bahwa Tamasya dirancang untuk memenuhi kebutuhan layanan pengasuhan terintegrasi, membantu orang tua tetap produktif, dan menjadi percontohan bagi kementerian lain. Sebelum peluncuran resmi nasional pada 27 Mei di Kutai Timur, Kalimantan Timur, program ini terlebih dahulu diujicobakan di lingkungan Kemendukbangda. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan layanan pengasuhan anak yang berkualitas dan aman.
Tamasya hadir sebagai solusi strategis dalam memberikan layanan pengasuhan terpadu bagi anak usia dini, khususnya sejak 1.000 hari pertama kehidupan hingga usia enam tahun. Fasilitas ini menyediakan lingkungan aman, akses kesehatan dan gizi, serta stimulasi perkembangan optimal. Wihaji berharap Tamasya menjadi model bagi instansi lain dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung peran keluarga dan membangun generasi bangsa yang sehat, cerdas, dan berkarakter. "Kami berharap Tamasya menjadi model bagi instansi lain dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung peran keluarga, serta memberikan manfaat besar bagi keluarga Indonesia dan membangun generasi bangsa yang sehat, cerdas, dan berkarakter," tuturnya.
Layanan Terintegrasi dan Pemantauan Tumbuh Kembang Anak
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Kemendukbangda/BKKBN, Nopian Andusti, menyampaikan bahwa Tamasya merupakan komitmen nyata pemerintah dalam memperkuat layanan pengasuhan anak usia dini berkualitas. Program ini juga mencakup pemantauan tumbuh kembang anak melalui puskesmas terintegrasi, termasuk pengukuran tinggi dan berat badan. Hal ini memastikan perkembangan anak terpantau secara berkala dan mendapatkan penanganan jika diperlukan.
Tamasya merupakan salah satu dari lima program quick wins Kemendukbangda/BKKBN. Kolaborasi lintas kementerian, tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) enam kementerian, yaitu Kemendukbangda/BKKBN, KemenPPPA, Kemensos, Kemendikdasmen, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Tenaga Kerja, menjadi kunci keberhasilan program ini. Kerjasama ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani isu pengasuhan anak secara komprehensif.
Dengan adanya kerjasama antar kementerian, diharapkan program Tamasya dapat diimplementasikan secara efektif dan merata di seluruh Indonesia. Integrasi layanan kesehatan dan pendidikan juga akan mempermudah akses bagi anak dan keluarga yang membutuhkan. Hal ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan anak Indonesia.
Fasilitas dan Layanan Unggulan Tamasya
Sejak beroperasi pada 9 Mei 2025, Tamasya Kemendukbangda/BKKBN telah melayani 18 anak usia 0-5 tahun dengan empat pengasuh terlatih. Program ini menawarkan empat layanan unggulan: peningkatan kompetensi pengasuh, pemantauan periodik tumbuh kembang anak, peningkatan keterlibatan orang tua, dan layanan rujukan. Keempat layanan ini saling berkaitan dan dirancang untuk memberikan dukungan menyeluruh bagi perkembangan anak.
Peningkatan kompetensi pengasuh melalui pelatihan dan sertifikasi memastikan pengasuh memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam merawat dan mendidik anak. Pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala memastikan deteksi dini terhadap masalah kesehatan atau perkembangan anak. Peningkatan keterlibatan orang tua dalam pengasuhan memperkuat ikatan keluarga dan memastikan konsistensi dalam pengasuhan anak. Terakhir, layanan rujukan memastikan anak mendapatkan penanganan yang tepat jika diperlukan.
Dengan adanya layanan-layanan tersebut, diharapkan Tamasya dapat menjadi model bagi program pengasuhan anak di Indonesia. Program ini tidak hanya fokus pada pengasuhan anak, tetapi juga pada pemberdayaan orang tua dan pengasuh. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak Indonesia.
Program Tamasya merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah untuk melindungi anak dari kekerasan dan memastikan tumbuh kembangnya yang optimal. Dengan adanya kolaborasi antar kementerian dan komitmen yang kuat, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi keluarga Indonesia dan masa depan bangsa.