Mendukbangga Hormati WNI Berkarier di Luar Negeri, Jalin Kerja Sama dengan Singapura
Mendukbangga menghargai keputusan WNI berkarier di luar negeri dan akan bekerja sama dengan Singapura untuk mengoptimalkan bonus demografi serta memperkuat institusi keluarga.

Jakarta, 19 Maret 2024 - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji, menyatakan penghormatan pemerintah terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang memilih berkarier di luar negeri. Pernyataan ini disampaikan saat menerima kunjungan Menteri Sosial dan Pembangunan Keluarga Singapura, Masagos Zulkifli, di Kantor Kemendukbangga, Jakarta, Selasa (18/3).
Wihaji menegaskan komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran untuk mendukung kebutuhan masyarakat Indonesia, termasuk mereka yang bekerja di luar negeri. "Kita menghormati sebagai warga negara, dari pemerintah tentu akan menghormati, yang paling penting tentu adalah kita, pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran tentu akan menjawab suasana kebatinan apa yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dalam konteks kerja. Prinsipnya pasti negara akan hadir untuk rakyat," ujarnya dalam keterangan resmi.
Kunjungan tersebut juga membahas kerja sama Indonesia-Singapura dalam mengoptimalkan bonus demografi dan memperkuat institusi keluarga. Kedua negara sepakat untuk berkolaborasi dalam berbagai bidang, termasuk kajian pembangunan keluarga dan isu kependudukan seperti urbanisasi.
Kerja Sama Indonesia-Singapura untuk Pembangunan Keluarga
Wihaji menjelaskan rencana kerja sama dengan Singapura akan mencakup kajian tentang pembangunan keluarga dan isu-isu kependudukan, termasuk urbanisasi. Kerja sama ini juga akan melibatkan negara lain seperti Filipina dan difokuskan pada bidang-bidang khusus yang akan ditindaklanjuti melalui penandatanganan kesepahaman antara kedua negara. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mengatasi tantangan kependudukan.
Lebih lanjut, Wihaji menekankan komitmen tinggi Singapura terhadap keluarga, meskipun sebagai negara maju. "Hal-hal yang berkenaan dengan pembangunan keluarga yang masih komitmen, walaupun barangkali Singapura negara maju, tetapi komitmen terhadap keluarganya sangat tinggi. Kami meyakini bahwa ini bagian dari masa depan dan sangat dipikirkan, sehingga itu yang nanti kita kerja sama-kan, kemudian mungkin bidang-bidang khusus yang masih terkait dengan kependudukan dan pembangunan keluarga," paparnya.
Sementara itu, Masagos Zulkifli menyampaikan rencana Singapura untuk memperkuat institusi keluarga guna mengurangi kemiskinan. Singapura menitikberatkan subsidi pembangunan sosial pada perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Program community link plus, misalnya, memberikan bantuan kepada 15.000 keluarga dengan menyediakan family coach untuk membantu akses ke subsidi rumah dan pendidikan.
Program Sosial Singapura dan Kolaborasi ASEAN
Masagos Zulkifli menjelaskan bahwa 90 persen penduduk Singapura memiliki rumah pribadi, sementara keluarga miskin tinggal di rumah sewa. Melalui program community link plus, sebanyak 15.000 keluarga mendapatkan bantuan berupa family coach untuk membantu mereka mendapatkan akses ke subsidi perumahan dan pendidikan yang lebih baik. Ini merupakan upaya nyata Singapura dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Ia juga menyebutkan rencana kerja sama ASEAN dalam membuat kajian tentang status keluarga di kawasan tersebut. "ASEAN sudah ada persetujuan untuk membuat satu kajian terkait status of the family in ASEAN. Kami sedang mencari institusi yang bisa mencari tahu, status kita dengan kekuatan keluarga itu seperti apa, apakah bisa mandiri atau ada peluang untuk maju, kita bisa buka kerja sama di sini, sudah ada dananya di ASEAN," tuturnya. Kajian ini bertujuan untuk memahami kekuatan dan tantangan keluarga di ASEAN dan merumuskan strategi untuk mendukung kemajuan keluarga.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kedua negara, khususnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mengoptimalkan bonus demografi. Komitmen bersama untuk memperkuat institusi keluarga menjadi kunci keberhasilan upaya ini.
Pemerintah Indonesia melalui Mendukbangga menunjukkan dukungannya terhadap WNI yang berkarier di luar negeri, sekaligus membuka peluang kerja sama internasional untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan pembangunan kependudukan.