Jabar Raih Pujian Atas Beasiswa Keluarga Praktisi KB: Langkah Maju Menuju Bonus Demografi
Pemerintah Jawa Barat mendapat pujian atas program beasiswa bagi keluarga yang menggunakan alat kontrasepsi, sebuah langkah strategis menuju bonus demografi dan peningkatan kualitas hidup.

Jakarta, 29 April 2024 - Menteri Pembangunan Keluarga dan Pemberdayaan Perempuan, Wihaji, memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas kebijakan pemberian beasiswa bagi keluarga yang aktif menggunakan program keluarga berencana (KB). Apresiasi ini disampaikan dalam sebuah pernyataan Kementerian yang diterima pada Selasa, 29 April 2024. Langkah ini dinilai sebagai strategi efektif dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas hidup keluarga di Jawa Barat.
Dalam pernyataan tersebut, Menteri Wihaji menekankan pentingnya kolaborasi antar sektor untuk mencapai tujuan program KB. "Peran Kementerian dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk terutama melalui metode kontrasepsi. Oleh karena itu, pengendalian penduduk membutuhkan kolaborasi antar kementerian dan lembaga dari pusat hingga desa," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Kesejahteraan Rakyat Jawa Barat.
Pertemuan yang berlangsung di Kota Bandung pada Senin, 28 April 2024, juga menandai penandatanganan 'Deklarasi Khusus Jawa Barat'. Deklarasi ini menegaskan kesiapan Provinsi Jawa Barat untuk berkolaborasi menciptakan desa dan kota tanpa kematian ibu dan bayi, serta mencegah kasus stunting baru. Hal ini menunjukkan komitmen nyata Jawa Barat dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakatnya.
Dukungan Penuh dan Program Unggulan Kementerian
Menteri Wihaji juga memaparkan sejumlah program unggulan Kementeriannya yang bertujuan untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan keluarga. Program-program tersebut antara lain Gerakan Nasional Orang Tua Asuh Pencegahan Stunting (Genting), Taman Asuh Anak Ramah Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), AI-SuperApps untuk Keluarga, dan Sejahtera Lansia (Sidaya).
Ia menambahkan, "Program-program Kementerian sangat bermanfaat bagi masyarakat dan berkaitan dengan Asta Cita keenam, yang menekankan pembangunan dari tingkat desa dan akar rumput untuk mencapai keadilan ekonomi dan pengentasan kemiskinan." Hal ini menunjukkan sinergi program kementerian dengan upaya pembangunan berkelanjutan di tingkat daerah.
Salah satu indikator keberhasilan program KB di Jawa Barat terlihat dari capaian 15 kabupaten/kota yang memiliki Total Fertility Rate (TFR) sebesar 2.03 pada tahun 2024. Angka ini berada di bawah angka pengganti, menunjukkan kondisi positif terkait ukuran dan kualitas keluarga di Jawa Barat. Ini merupakan bukti nyata efektivitas program KB yang dijalankan.
Bonus Demografi dan Akumulasi Aset
Menteri Wihaji juga menyinggung tentang bonus demografi yang akan meningkatkan akumulasi aset karena peningkatan harapan hidup. Program beasiswa bagi keluarga yang menggunakan KB di Jawa Barat merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan bonus demografi tersebut secara optimal. Dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan global dan meningkatkan daya saingnya.
Beasiswa ini tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan keluarga. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas dan produktif, sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan nasional. Dengan demikian, program ini bukan hanya sekadar program KB, tetapi juga investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia.
Kesimpulannya, apresiasi Menteri Wihaji terhadap Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas program beasiswa ini merupakan pengakuan atas komitmen dan keberhasilan dalam upaya pengendalian penduduk dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Program ini menjadi contoh nyata kolaborasi yang efektif antara pemerintah pusat dan daerah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.