Meningkatnya Keterampilan Perajin Rotan Barito Utara: Inovasi Produk Anyaman Unggul untuk Pasar Global
Pemerintah Kabupaten Barito Utara tingkatkan keterampilan perajin rotan melalui pelatihan lanjutan, dorong inovasi produk anyaman lokal agar berdaya saing global.

Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, secara aktif mengembangkan usaha mikro dan kecil (UMK) di wilayahnya. Langkah ini diwujudkan melalui peningkatan keterampilan perajin anyaman rotan lokal. Program ini bertujuan menghasilkan produk kerajinan yang inovatif, berkualitas tinggi, dan memiliki daya saing kuat di pasar.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM (Disnakertranskop UKM) Kabupaten Barito Utara, M. Mastur, menegaskan bahwa program ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah. Pelatihan lanjutan ini secara spesifik menyasar para pelaku UMK yang tergabung dalam kelompok kerajinan rotan. Ini merupakan bagian integral dari visi pembangunan ekonomi masyarakat Barito Utara secara menyeluruh.
Pelatihan tersebut dilaksanakan di Muara Teweh pada Sabtu, 9 Agustus. Para perajin dibekali teknik anyaman yang dikombinasikan dengan bahan kulit. Hasilnya diharapkan berupa produk bernilai tambah seperti tas, dompet, dan berbagai hiasan dinding yang menarik.
Peningkatan Kualitas dan Inovasi Produk Anyaman Rotan
Peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan pelaku UMK menjadi prioritas utama dalam upaya pengembangan ekonomi daerah. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan ekonomi masyarakat Barito Utara yang berkelanjutan. Perajin anyaman rotan kini dibekali teknik anyaman yang lebih modern dan adaptif terhadap tren pasar.
Pelatihan ini secara khusus mengajarkan kombinasi teknik anyaman tradisional dengan penggunaan bahan kulit. Tujuannya adalah untuk menghasilkan produk bernilai tambah yang lebih beragam dan memiliki estetika tinggi. Contoh produk yang dihasilkan meliputi tas tangan, dompet, tempat tisu, serta gantungan kunci yang unik.
Selain itu, perajin juga diajarkan membuat gelang dan hiasan dinding yang artistik. Diversifikasi produk ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk anyaman rotan di pasar lokal maupun nasional. Inovasi ini krusial untuk menarik minat konsumen yang lebih luas dan meningkatkan nilai jual.
Dampak Ekonomi dan Kolaborasi Berkelanjutan untuk UMK
M. Mastur berharap pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis perajin. Lebih dari itu, program ini diharapkan membuka peluang kerja sama dalam berbagai bidang penting. Ini termasuk akses terhadap teknologi baru, permodalan yang memadai, serta strategi pemasaran yang efektif untuk produk anyaman mereka.
"Kami harapkan pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membuka peluang kerja sama dalam bidang teknologi, permodalan, maupun pemasaran, agar pelaku usaha dapat tumbuh dan berkembang secara mandiri," kata Mastur. Pernyataannya menekankan pentingnya kemandirian ekonomi bagi para pelaku UMK.
Pentingnya kolaborasi para pemangku kepentingan juga ditekankan dalam upaya pengembangan UMK. Unsur pemerintah daerah, perusahaan swasta, BUMN, hingga lembaga keuangan diajak untuk berkontribusi aktif. Kolaborasi ini vital untuk mendukung pengembangan UMK secara berkelanjutan dan komprehensif.
Mastur juga mengajak seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan dengan serius, disiplin, dan aktif berdiskusi dengan para instruktur. Hal ini demi memperoleh manfaat maksimal yang dapat diterapkan dalam pengembangan usaha masing-masing. "Harapan besar bahwa kegiatan ini akan memberikan dampak nyata dalam pengentasan pengangguran, pengurangan kemiskinan, serta pengendalian inflasi daerah melalui pemberdayaan ekonomi rakyat," pungkas Mastur.