Menkumham Ajak Diaspora Rusia Kembali, Bangun Negeri dengan Ilmu yang Dimiliki
Menkumham Supratman Andi Agtas mengajak diaspora Indonesia di Rusia untuk kembali pulang dan membangun Indonesia dengan ilmu pengetahuan yang telah mereka peroleh.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI, Supratman Andi Agtas, menyerukan kepada seluruh diaspora Indonesia di Rusia untuk kembali ke tanah air setelah menyelesaikan studi mereka. Ajakan ini disampaikan langsung oleh Menkumham kepada para diaspora di Rusia pada tanggal 16 Mei 2024, di sela-sela penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait Cooperation in the Field of legal Regulation of the Activities of Non-Profit Organization / MoU NPO. Pemerintah Indonesia, tegas Menkumham, sangat mendukung para diaspora untuk menuntut ilmu di luar negeri, namun berharap ilmu tersebut dapat diimplementasikan untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Sabtu, Menkumham Supratman menyatakan, "Pemerintah mendukung adik-adik semua untuk menuntut ilmu, belajar serta sungguh-sungguh dan kembali untuk membangun bangsa." Seruan ini mendapat sambutan positif dari para diaspora yang hadir. Ajakan tersebut bukan tanpa alasan, mengingat potensi besar yang dimiliki oleh para diaspora Indonesia yang telah menguasai berbagai bidang ilmu dan teknologi dari negara maju seperti Rusia.
Para diaspora sendiri menyambut baik ajakan tersebut, sekaligus menyampaikan harapan mereka kepada pemerintah. Mereka berharap pemerintah memberikan dukungan dan kemudahan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri, baik dalam bentuk regulasi maupun kebijakan yang mendukung.
Dukungan Pemerintah dan Harapan Diaspora
Ketua Diaspora Rusia, Andre Septiyanto, mengungkapkan harapan besarnya akan dukungan pemerintah terhadap diaspora Indonesia di luar negeri. "Kami berharap pemerintah memberikan kemudahan-kemudahan bagi WNI yang berada di luar negeri dalam bentuk peraturan atau dukungan kebijakan," ujar Septiyanto. Senada dengan Septiyanto, Teguh Imannullah, seorang mahasiswa S3 di jurusan Composite Materials di Peter the Great St. Petersburg Polytechnic University, juga menyampaikan harapannya.
Teguh, yang tengah menyelesaikan studi S3-nya di bidang composite materials—suatu bidang spesialisasi yang langka, khususnya dalam pengembangan roket luar angkasa—mengharapkan adanya kolaborasi riset antara Indonesia dan Rusia. Ia meyakini bahwa kerjasama tersebut akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa Indonesia yang kembali ke tanah air, sehingga mereka dapat terserap dengan baik sesuai dengan bidang keahliannya. "Dengan kerjasama tersebut, mahasiswa Indonesia bisa kembali dan terserap dengan baik sesuai bidang spesialisasinya," kata Teguh.
Kehadiran Teguh sebagai contoh nyata diaspora Indonesia yang memiliki keahlian khusus di bidang teknologi tinggi, semakin menguatkan pentingnya ajakan Menkumham. Keahliannya di bidang composite materials yang diaplikasikan pada teknologi roket luar angkasa, menunjukkan potensi besar yang dapat disumbangkan oleh diaspora Indonesia untuk kemajuan teknologi di Indonesia. Dengan dukungan dan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan diaspora, diharapkan akan tercipta sinergi yang optimal dalam memajukan bangsa.
Pentingnya Peran Diaspora dalam Pembangunan Nasional
Para diaspora Indonesia di Rusia, dengan berbagai keahlian dan pengalaman yang mereka peroleh, memiliki peran penting dalam pembangunan nasional. Mereka dapat menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan Rusia dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, teknologi, dan pendidikan. Oleh karena itu, dukungan dan fasilitasi dari pemerintah sangatlah penting untuk memastikan agar para diaspora dapat berkontribusi secara maksimal bagi kemajuan Indonesia.
Kembalinya para diaspora ke Indonesia bukan hanya sekadar menambah jumlah tenaga ahli, tetapi juga membawa perspektif global dan inovasi yang dapat memperkaya pembangunan nasional. Dengan keahlian yang mereka miliki, mereka dapat berkontribusi dalam berbagai sektor, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional. Pemerintah perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para diaspora untuk dapat berkarya dan berkontribusi di Indonesia.
Program-program yang mendukung kembalinya diaspora, seperti penyediaan lapangan kerja yang sesuai dengan keahlian mereka, serta kemudahan dalam proses administrasi dan birokrasi, sangat diperlukan. Hal ini akan mendorong lebih banyak diaspora untuk kembali dan membangun Indonesia bersama-sama.
Kesimpulannya, ajakan Menkumham kepada diaspora Indonesia di Rusia untuk kembali ke tanah air merupakan langkah strategis dalam upaya membangun Indonesia yang lebih maju. Dengan dukungan pemerintah dan peran aktif para diaspora, Indonesia dapat memanfaatkan potensi sumber daya manusia yang berkualitas untuk mempercepat pembangunan nasional di berbagai sektor.