Mensos Gus Ipul Tekankan Pentingnya Graduasi Penerima PKH agar Mandiri
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menekankan pentingnya graduasi penerima Program Keluarga Harapan (PKH) agar tidak bergantung pada bantuan sosial dan mampu hidup mandiri.

Jakarta, 4 Maret 2024 - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, mengingatkan pentingnya graduasi bagi para penerima manfaat Bantuan Sosial (Bansos) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Pernyataan ini disampaikannya saat safari Ramadhan di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa lalu. Kunjungan tersebut sekaligus menjadi kesempatan bagi Gus Ipul untuk mendistribusikan bantuan langsung kepada masyarakat.
Dalam kunjungannya ke Masjid Jami Sabilil Muttaqin, Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, Gus Ipul menyampaikan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penyaluran berbagai program bantuan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah melalui Bansos. Ia menekankan bahwa program Bansos merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap rakyatnya, khususnya selama bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. "Jadi bapak-ibu sekalian, ini bulan puasa, bulan berbagi. Di samping bulan ampunan, bulan penuh rahmat, di samping bulan kesabaran, tapi juga bulan untuk berbagi. Nah, pemerintah juga berbagi lewat program-program yang ada. Salah satunya, bantuan-bantuan sosial," ungkap Gus Ipul.
Meskipun pemerintah berkomitmen untuk membantu masyarakat kurang mampu, Gus Ipul menegaskan pentingnya kemandirian. Penerima Bansos dan PKH diharapkan tidak bergantung selamanya pada bantuan tersebut, melainkan mampu meningkatkan taraf hidupnya dan lepas dari ketergantungan tersebut. Program ini dirancang sebagai jembatan menuju kemandirian, bukan sebagai solusi jangka panjang.
Graduasi PKH: Kunci Kemandirian dan Kesuksesan Bersama
Gus Ipul menjelaskan pentingnya graduasi bagi penerima PKH. "Nek panjenengan (kalau bapak ibu) meningkat, naik kelas, itu yang sukses pendampingnya. Kalau pendamping sukses, KPM sukses, menterinya ikut sukses, pemerintahnya juga ikut sukses. Nek panjenengan susah, pendampingnya susah, menterinya juga susah, pemerintahnya juga susah," jelasnya. Pernyataan ini menggambarkan sinergi dan tanggung jawab bersama antara pemerintah, pendamping PKH, dan penerima manfaat dalam mencapai tujuan kemandirian.
Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk kepala daerah dan pendamping PKH, untuk aktif mendorong graduasi. Hal ini penting agar masyarakat tidak terus-menerus bergantung pada bantuan sosial dan mampu menciptakan kehidupan yang lebih baik. "Jangan nyaman untuk hanya menerima program PKH atau Bansos yang lainnya. Harus semangat untuk menjadi keluarga yang lebih mandiri. Buat usaha, nanti diberi bantuan modal. Kalau memang ingin bekerja, Anda akan dibantu lewat pendidikan-pendidikan keterampilan tergantung pilihane panjenengan (Anda) sendiri," imbuhnya.
Mensos Gus Ipul juga menekankan pentingnya peran pendamping PKH dalam memfasilitasi dan membimbing penerima manfaat agar mampu mencapai kemandirian ekonomi. Pendamping berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam mengakses berbagai program pemberdayaan masyarakat.
Pembagian Bansos di Pasuruan
Dalam safari Ramadhan tersebut, Gus Ipul juga turut mendistribusikan Bansos kepada 604 penerima manfaat di Pasuruan. Bantuan yang diberikan berupa sembako, seperti beras dan gula pasir. Pembagian Bansos ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat selama bulan Ramadhan.
Secara keseluruhan, kunjungan dan kegiatan safari Ramadhan ini tidak hanya sebagai ajang penyaluran bantuan, tetapi juga sebagai momentum untuk mengedukasi dan memotivasi masyarakat agar lebih mandiri dan tidak bergantung pada bantuan sosial dalam jangka panjang. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan mencapai kemandirian ekonomi.
Program graduasi PKH ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya. Dengan adanya graduasi, diharapkan penerima manfaat dapat keluar dari lingkaran kemiskinan dan hidup lebih mandiri.