Mensos Ingatkan Pendamping PKH: Bukan Sekadar Bagi Bansos, tapi Ubah Nasib!
Menteri Sosial Saifullah Yusuf ingatkan 2.264 pendamping PKH untuk fokus pada pemberdayaan masyarakat, bukan hanya penyaluran bansos, dengan target graduasi minimal 10 KPM per tahun.

Jakarta, 16 Mei 2024 - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memberikan arahan penting kepada 2.264 pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). Arahan tersebut menekankan peran krusial mereka sebagai agen perubahan sosial dan pengentasan kemiskinan, melampaui sekadar penyaluran bantuan sosial (bansos).
Dalam arahan daring di Jakarta, Jumat lalu, Mensos Saifullah Yusuf menyampaikan pesan tegas: "Pendamping bukan hanya pelaksana teknis. Saudara-saudara adalah agen perubahan di garda terdepan. Tugas utama pendamping adalah membangkitkan harapan dan mendorong kemandirian Keluarga Penerima Manfaat (KPM), bukan hanya membagikan bantuan."
Pesan ini menekankan pergeseran paradigma dari sekadar pemberian bantuan kepada pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Mensos menekankan pentingnya peran pendamping dalam membantu KPM untuk mencapai kemandirian ekonomi dan sosial.
Wajibkan Target Graduasi KPM
Mensos Saifullah Yusuf menetapkan target graduasi minimal 10 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) per tahun bagi setiap pendamping PKH. "Graduasi berarti KPM sudah mandiri, tidak lagi tergantung bansos, dan naik kelas secara sosial dan ekonomi. Pendamping sejati adalah mereka yang menyiapkan rakyat untuk tidak lagi didampingi," tegas Mensos.
Ia menambahkan bahwa bansos bersifat sementara dan tujuan akhirnya adalah kemandirian KPM. "Bansos maksimal diberikan lima tahun bagi KPM aktif, kecuali penyandang disabilitas berat dan lansia tidak produktif. Kita harus arahkan KPM ke program pemberdayaan, seperti pelatihan dan akses modal," ujarnya.
Dengan target graduasi ini, diharapkan pendamping PKH dapat lebih fokus pada upaya peningkatan kapasitas dan kemandirian ekonomi KPM, sehingga mengurangi ketergantungan mereka pada bantuan sosial pemerintah.
Integritas dan Pencegahan Korupsi
Mensos juga menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme para pendamping PKH. Beliau mengingatkan agar pendamping menjauhi praktik manipulasi data dan pungutan liar yang dapat merusak kepercayaan publik.
"Jadilah panutan, karena wajah negara di mata rakyat miskin salah satunya adalah pendamping. Jangan terlibat dalam manipulasi data, pemotongan, atau pungutan liar," imbuhnya. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan penyaluran bansos berjalan transparan dan akuntabel.
Integritas pendamping menjadi kunci keberhasilan program PKH. Dengan menjaga integritas, pendamping dapat membangun kepercayaan KPM dan memastikan bantuan tepat sasaran.
Pentingnya Pemutakhiran Data dan Program Sekolah Rakyat
Mensos mendorong pendamping aktif dalam pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). DTSEN menjadi dasar kebijakan bantuan sosial, termasuk program Sekolah Rakyat.
Program Sekolah Rakyat menjadi fokus perhatian Mensos sebagai solusi jangka panjang pengentasan kemiskinan. Pendamping diminta mengawal program ini secara menyeluruh, memastikan siswa berasal dari keluarga miskin ekstrem, dan memastikan tidak ada anak miskin yang terlewat dari akses pendidikan.
"Pastikan bahwa siswa berasal dari keluarga miskin ekstrem. Cek rumahnya, cari tahu kondisi keluarganya. Bantu fasilitasi pendaftaran, pantau kelayakan, dan pastikan tidak ada anak miskin yang tercecer dari pendidikan," kata Mensos.
Dengan demikian, program Sekolah Rakyat diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang layak bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem dan memutus siklus kemiskinan.
Sinergi Lintas Sektor untuk Keberhasilan Program
Mensos yakin sinergi lintas sektor dalam pendampingan KPM, termasuk pemerintah desa, Puskesmas, sekolah, dan tokoh masyarakat, akan mendukung tercapainya target pemberdayaan. Kolaborasi ini akan memperkuat dampak positif program PKH.
Kerja sama antar berbagai pihak akan menciptakan sistem dukungan yang komprehensif bagi KPM, sehingga mereka dapat lebih mudah mengakses berbagai sumber daya dan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Kesimpulannya, arahan Mensos Saifullah Yusuf kepada para pendamping PKH menekankan pentingnya pergeseran paradigma dari sekadar penyaluran bansos kepada pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Dengan integritas, komitmen, dan sinergi lintas sektor, diharapkan program PKH dapat lebih efektif dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.