Mensos Imbau KPM Manfaatkan Bansos Sesuai Peruntukan, Dorong Peningkatan Kesejahteraan
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengingatkan KPM agar menggunakan bansos untuk kebutuhan dasar dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menekankan pentingnya pemanfaatan bantuan sosial (bansos) yang tepat sasaran. Dalam kunjungannya ke Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (23/3), Mensos berdialog dengan 300 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Masjid Jami Baiturrahmah, Kelurahan Mojosongo. Ia mengingatkan agar bansos digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga dan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan.
"Mari sukseskan program Presiden Prabowo Subianto dengan memanfaatkan setiap bantuan sesuai dengan peruntukannya," kata Mensos, seperti dikutip dalam pernyataan tertulis. Kunjungan ini merupakan bagian dari Safari Ramadhan Mensos, yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dan memahami kondisi penerima bansos secara langsung.
Kementerian Sosial telah menggelontorkan dana sebesar Rp153,337 miliar untuk 42.561 KPM di Kota Surakarta sepanjang tahun ini. Mensos berharap, penggunaan bansos yang tepat sasaran dapat berdampak positif pada peningkatan ekonomi dan sosial masyarakat, serta memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan keimanan. "Jadi, ekonominya bisa meningkat, tapi juga guyub rukun, semangat kebersamaannya tinggi, dan semakin dekat ke Gusti Allah," imbuhnya.
Profil KPM dan Pendampingan PKH
Mensos juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari profil 300 KPM yang hadir. Ia menemukan beragam latar belakang pendidikan, mulai dari lulusan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Temuan ini mendorong Mensos untuk menekankan pentingnya pendampingan yang tepat dari Program Keluarga Harapan (PKH).
Pendamping PKH diharapkan dapat memberikan program pemberdayaan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing KPM. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendorong graduasi KPM dari program bansos, agar mereka dapat beralih ke usaha produktif. "Dengan bertemu mereka, kita jadi lebih tahu profilnya sekaligus ingin memotivasi agar mereka semangat, agar mereka bisa naik kelas. Tidak ikut dalam program penerimaan bansos, tapi naik ke usaha produktif bagi yang usia produktif," ujar Mensos.
Mensos juga mengajak KPM untuk mendukung program pemerintah lainnya, seperti Sekolah Rakyat. Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan akademis dan karakter kepada anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, guna memutus mata rantai kemiskinan.
Dukungan Pemerintah Kota Surakarta terhadap Sekolah Rakyat
Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, menyatakan dukungan penuh terhadap program Sekolah Rakyat. Ia bahkan mengajak warga untuk turut serta dalam kesuksesan program ini. "Ibu-ibu akan dibuatkan Sekolah Rakyat untuk SD, SMP, SMA, dan gratis. Tapi, saya butuh komitmen dari bapak-ibu di sini agar anak-anaknya diasuh oleh negara, oleh Pak Menteri. Ngoten nggih?" kata Respati.
Sebagai bentuk dukungan konkrit, Pemerintah Kota Surakarta telah menyiapkan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat. Hal ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah daerah dalam mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan.
Secara keseluruhan, kunjungan Mensos ke Surakarta ini menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam penyaluran dan pemanfaatan bansos. Dengan pendampingan yang tepat dan dukungan program-program pemberdayaan, diharapkan kesejahteraan KPM dapat meningkat secara signifikan.
Selain itu, inisiatif Sekolah Rakyat menunjukkan komitmen pemerintah dalam memutus mata rantai kemiskinan melalui peningkatan kualitas pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini diharapkan dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang lebih berkualitas dan mampu berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.