Menteri ATR Nusron Wahid Harap Idul Fitri Tingkatkan Keadilan Sosial Pertanahan
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid berharap Idul Fitri membawa keadilan sosial di bidang pertanahan, khususnya bagi UMKM, dengan mempermudah akses sertifikasi tanah dan mencegah praktik mafia tanah.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyampaikan harapannya agar Idul Fitri dapat menjadi momentum untuk mewujudkan keadilan sosial, terutama dalam bidang pertanahan. Pernyataan ini disampaikan saat beliau bertugas sebagai khatib Shalat Id di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Jakarta Barat, pada Senin.
Dalam khotbahnya, Menteri Nusron menekankan pentingnya pemerataan kepemilikan harta kekayaan negara, termasuk tanah. Beliau menyatakan bahwa tanah bukan hanya milik orang kaya, tetapi juga harus diakses oleh mereka yang berhak, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kemudahan akses terhadap pengurusan sertifikat tanah menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa semangat bulan Ramadhan dan Syawal mendorong pemerintah untuk memberikan perlindungan dan dukungan bagi UMKM agar dapat berkembang. "Pemerintah memberikan proteksi yang kecil supaya tumbuh menjadi gede. Ini spirit-nya bulan Ramadhan dan Syawal di situ," ujar Menteri Nusron.
Dua Prinsip Keadilan Sosial Pertanahan
Menurut Menteri Nusron, terdapat dua prinsip utama dalam mencapai keadilan sosial di bidang pertanahan: keadilan dan pemerataan. Namun, kedua prinsip ini harus dijalankan selaras dengan prinsip ekonomi berkelanjutan. Pemerintah berupaya keras untuk menyeimbangkan ketiga aspek tersebut demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Salah satu upaya konkrit pemerintah adalah dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat kecil untuk memiliki sertifikat tanah. Langkah ini bertujuan untuk melindungi hak milik mereka dan mencegah praktik-praktik mafia tanah yang merugikan. Dengan sertifikat tanah yang sah, masyarakat kecil terlindungi dari potensi pengambilalihan lahan secara ilegal.
Menteri Nusron berharap, momentum Idul Fitri dapat menginspirasi seluruh pihak, termasuk pemerintah, untuk berkomitmen lebih kuat dalam menciptakan keadilan sosial di bidang pertanahan. "Jadi dengan adanya spirit di bulan suci Ramadhan dan kita memasuki bulan Syawal ini, semoga kita terinspirasi menciptakan keadilan sosial di bidang pertanahan," katanya.
Inspirasi dari KH Hasyim Asy'ari
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Nusron juga menyampaikan pengalamannya melaksanakan ibadah Shalat Id di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari untuk pertama kalinya setelah masjid tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Beliau mengagumi sosok KH Hasyim Asy'ari yang dianggapnya sebagai tokoh besar yang sangat berpengaruh bagi Indonesia.
Menteri Nusron melihat KH Hasyim Asy'ari sebagai sosok yang sangat memperhatikan keadilan sosial. Beliau berharap, semangat Ramadhan dan Syawal dapat menginspirasi pemerintah, khususnya Kementerian ATR/BPN, untuk meneladani komitmen KH Hasyim Asy'ari dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. "Ini menandakan bahwa apa namanya, beliau juga sangat concern terhadap keadilan sosial dan kita berharap dengan adanya puasa dan Syawal ini, bangsa Indonesia benar-benar, kita semua sebagai pemerintah, selagi saya sebagai Menteri ATR, terinspirasi bagaimana caranya beliau menunjukkan keadilan sosial itu," ucap Nusron.
Dengan demikian, Kementerian ATR/BPN berkomitmen untuk terus berupaya mewujudkan keadilan sosial di bidang pertanahan, memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat kecil, dan mencegah praktik-praktik mafia tanah yang merugikan. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.