Menteri PU Pastikan Pembangunan Infrastruktur Berlanjut untuk Mudik Lebaran
Menteri PU Dody Hanggodo memastikan pembangunan infrastruktur tetap berjalan, meskipun ada efisiensi anggaran, demi kelancaran mudik Lebaran tahun ini dengan fokus pada jalan, jembatan, dan sistem penyediaan air minum.

Jakarta, 13 Februari 2025 - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memberikan kepastian bahwa pembangunan infrastruktur tetap berlanjut, meskipun pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran. Hal ini dilakukan untuk menjamin konektivitas dan mobilitas masyarakat selama periode mudik Lebaran tahun ini. Pernyataan tersebut disampaikan melalui keterangan resmi di Jakarta.
"Walaupun anggarannya masih dalam peninjauan, tetapi misalnya Januari ini jalan juga masih kita perbaiki, kemarin waktu jembatan putus di Pekalongan juga kita kerjakan," jelas Menteri PU, menekankan komitmen pemerintah terhadap kelancaran arus mudik.
Efisiensi Anggaran dan Prioritas Pembangunan
Sebelumnya, dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Rabu (12/2), disetujui efisiensi belanja dalam APBN TA 2025 Kementerian PU sebesar Rp29,57 triliun. Keputusan ini sejalan dengan Instruksi Presiden No 1 Tahun 2025 dan Surat Menteri Keuangan tertanggal 24 Januari 2025. Meskipun ada efisiensi, pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas.
Setelah efisiensi anggaran, target pembangunan infrastruktur Kementerian PU meliputi Sumber Daya Air (Rp10,70 triliun), Jalan dan Jembatan (Rp12,48 triliun), Cipta Karya (Rp3,78 triliun), dan Prasarana Strategis (Rp1,16 triliun). Alokasi anggaran ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk tetap melanjutkan proyek-proyek infrastruktur penting.
Proyek Prioritas Kementerian PU Tahun 2025
Beberapa proyek prioritas Kementerian PU untuk tahun 2025 antara lain pembangunan Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan dan pengembangan daerah irigasi seluas 450 hektare serta rehabilitasi jaringan irigasi sepanjang 16.000 kilometer. Proyek ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi dampak kekeringan.
Di sektor jalan dan jembatan, fokusnya adalah pembangunan jalan nasional sepanjang 63 km, peningkatan kapasitas/preservasi jalan sepanjang 342 km, pembangunan/duplikasi jembatan sepanjang 1.039 meter, dan pembangunan flyover/underpass sepanjang 242 meter, termasuk underpass Bitung di Banten. Proyek-proyek ini akan meningkatkan konektivitas dan mengurangi kemacetan.
Bidang Cipta Karya akan difokuskan pada pembangunan dan peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan kapasitas 750 liter/detik, pengelolaan air limbah untuk 2.000 KK, dan pengelolaan persampahan untuk 700 KK. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Terakhir, untuk Prasarana Strategis, akan dibangun 85 unit Madrasah melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), rehabilitasi/renovasi 11 unit Perguruan Tinggi, 4 pasar, 2 unit prasarana olahraga, dan 4 unit prasarana lainnya (Puskesmas). Proyek ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan fasilitas umum.
Kesimpulan
Meskipun ada efisiensi anggaran, Kementerian PU berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur guna mendukung konektivitas dan mobilitas masyarakat, khususnya selama periode mudik Lebaran. Proyek-proyek prioritas yang telah ditetapkan menunjukkan fokus pemerintah pada peningkatan kualitas hidup dan kelancaran infrastruktur di berbagai sektor.