Misbakhun Usul Alihkan Likuiditas untuk Dorong Sektor Perumahan
Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, mengusulkan agar likuiditas difokuskan pada sektor perumahan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, sebagaimana target Presiden.
![Misbakhun Usul Alihkan Likuiditas untuk Dorong Sektor Perumahan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/100045.937-misbakhun-usul-alihkan-likuiditas-untuk-dorong-sektor-perumahan-1.jpg)
Jakarta, 10 Februari 2024 - Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, baru-baru ini melontarkan wacana menarik: mengarahkan likuiditas secara khusus untuk sektor perumahan. Gagasan ini muncul dalam konferensi pers peluncuran BALE by BTN di Jakarta. Misbakhun yakin langkah ini akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi, sejalan dengan target Presiden Jokowi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Likuiditas Terfokus untuk Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Misbakhun, kendala utama sektor perumahan saat ini adalah terbatasnya likuiditas. Saat ini, kendali likuiditas makroprudensial berada di tangan Bank Indonesia (BI), yang bertugas menjaga stabilitas sistem keuangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Misbakhun melihat potensi besar peran BI dalam mendukung program pemerintah, khususnya di sektor perumahan, hilirisasi minerba, pertanian, dan perikanan.
Ia menyarankan agar BI memberikan dukungan nyata berupa insentif likuiditas yang terarah pada sektor perumahan. Dengan fokus pada sektor ini, Misbakhun meyakini target pertumbuhan ekonomi 8 persen bukanlah hal yang mustahil. Ia menggambarkan pertumbuhan tersebut sebagai hasil sinergi antara sektor fiskal (5 persen), dan sektor moneter (2-3 persen).
Sektor Perumahan sebagai Kunci Pertumbuhan
Misbakhun menekankan peran krusial sektor perumahan dan hilirisasi sebagai kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. "Apabila likuiditas dapat dikhususkan di sektor perumahan, pertumbuhan delapan persen itu bukan sebuah utopia, bukan sebuah mimpi, tapi sebuah cita-cita Presiden yang bisa diwujudkan dalam kerja-kerja riil dan secara sektoral," tegasnya. Ia menambahkan bahwa dibutuhkan konsolidasi kebijakan yang terintegrasi untuk merealisasikan wacana ini.
Sebagai anggota DPR, Misbakhun menyatakan komitmennya untuk memastikan gagasan ini diwujudkan oleh lembaga negara dan kementerian terkait. Ia berharap dukungan penuh dari berbagai pihak untuk mewujudkan program yang konkret dan terukur guna mendorong pertumbuhan sektor perumahan.
Tantangan dan Peluang Sektor Perumahan
Wacana Misbakhun ini muncul di tengah tantangan dan peluang yang dihadapi sektor perumahan. Pertumbuhan sektor ini berpotensi besar mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, keterbatasan akses pembiayaan menjadi penghambat utama. Dengan mengarahkan likuiditas secara khusus, diharapkan kendala ini dapat diatasi.
Langkah ini juga memerlukan perencanaan yang matang dan pengawasan yang ketat untuk memastikan efektivitas dan mencegah potensi risiko. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan likuiditas sangat penting untuk keberhasilan program ini. Kolaborasi antara pemerintah, BI, dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan wacana ini.
Kesimpulannya, usulan Misbakhun untuk memfokuskan likuiditas pada sektor perumahan merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, keberhasilannya bergantung pada perencanaan yang matang, koordinasi antar lembaga, dan pengawasan yang ketat. Kita perlu menunggu langkah-langkah konkret yang akan diambil pemerintah dan BI untuk merealisasikan wacana ini.