Modifikasi Cuaca di Jakarta Sukses Tekan Hujan Ekstrem
Operasi modifikasi cuaca (OMC) di Jakarta selama lima hari berhasil mengurangi potensi hujan ekstrem, berkat kerjasama BPBD, BMKG, TNI AU, dan PT RAI.

Modifikasi Cuaca di Jakarta Sukses Tekan Hujan Ekstrem
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang telah berlangsung selama lima hari di Jakarta menunjukkan hasil positif dalam mengurangi potensi hujan ekstrem. Kerjasama antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI) terbukti efektif.
Strategi dan Pelaksanaan OMC
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, OMC berhasil mengendalikan potensi hujan ekstrem. Data dari beberapa stasiun penakar curah hujan menunjukkan tidak ada yang mencapai kategori lebat di atas 50 mm per hari. Meskipun potensi hujan sedang hingga lebat masih ada di wilayah DKI Jakarta, pertumbuhan awan hujan di wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat berhasil ditekan. Budi menambahkan bahwa penguapan air yang cepat di Selat Sunda juga mendukung keberhasilan OMC.
Sebagai contoh, stasiun penakar hujan di Pulomas mencatat curah hujan dengan intensitas sedang, yaitu 24 mm per hari. Hal ini menunjukkan efektivitas upaya menekan intensitas hujan ekstrem. Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta dan Juru Bicara OMC 2025, Michael Sitanggang, menjelaskan strategi yang diterapkan. Pada hari kelima, dilakukan dua sorti penerbangan untuk penyemaian awan di wilayah barat dan barat daya-barat laut Jakarta. Sasarannya adalah menurunkan potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada siang hari.
Jumlah Sorti dan Bahan Semai
Secara keseluruhan, hingga hari kelima, OMC telah melaksanakan tujuh sorti penerbangan dengan menggunakan 5,6 ton garam NaCl 'food grade' sebagai bahan semai. Langkah ini merupakan bagian dari strategi komprehensif untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di Jakarta. Kerjasama antar instansi pemerintah dan swasta ini menunjukkan komitmen untuk melindungi warga Jakarta dari dampak negatif cuaca ekstrem.
Kesimpulan
Keberhasilan OMC dalam mengurangi potensi hujan ekstrem di Jakarta patut diapresiasi. Kerjasama yang solid antar lembaga dan pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca terbukti efektif dalam mengurangi risiko bencana. Data yang tercatat menunjukkan dampak positif dari upaya ini, memberikan harapan dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem di masa mendatang. Langkah-langkah seperti ini perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan untuk menghadapi perubahan iklim dan potensi bencana alam yang semakin meningkat.
Ke depannya, pengembangan teknologi dan strategi modifikasi cuaca perlu terus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem. Pemantauan dan evaluasi secara berkala juga penting untuk memastikan keberlanjutan program ini dan adaptasi terhadap kondisi cuaca yang dinamis.