Modus Curang SPBU Sentul: DPR Minta Pengawasan Diperketat, Pertamina Didesak Lebih Transparan
Anggota Komisi XII DPR RI menyayangkan praktik kecurangan pengurangan takaran BBM di SPBU Sentul, Bogor, dan mendesak Pertamina meningkatkan transparansi serta pengawasan yang lebih ketat.

Anggota Komisi XII DPR RI, Nurwayah, menyoroti praktik kecurangan di sebuah SPBU di Jalan Alternatif Sentul, Bogor, Jawa Barat, yang mengurangi takaran bahan bakar minyak (BBM). Kejadian ini terungkap pada Rabu (19/3) dan menimbulkan keprihatinan mengingat BBM merupakan kebutuhan pokok masyarakat, terutama menjelang arus mudik Lebaran. Modus kecurangan ini dilakukan dengan sistem remote, yang dioperasikan melalui aplikasi handphone, seperti yang diungkapkan Menteri Perdagangan, Budi Santoso. Akibatnya, konsumen dirugikan karena tidak mendapatkan BBM sesuai takaran yang seharusnya.
Nurwayah menyampaikan rasa sayangnya atas kejadian ini dan menekankan pentingnya konsumen mendapatkan haknya. Ia mengapresiasi langkah cepat Pertamina Patra Niaga, Kementerian Perdagangan, dan aparat penegak hukum dalam menindak SPBU tersebut, termasuk penyegelan SPBU 34.431.11 dan investigasi menyeluruh. Menurutnya, tindakan tegas ini menunjukkan keseriusan dalam melindungi konsumen dari praktik curang.
Meskipun demikian, Nurwayah juga mendorong Pertamina untuk meningkatkan transparansi dan komunikasi publik. Hal ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penyalur BBM dan mencegah dampak negatif dari kejadian ini terhadap citra Pertamina. Ia menekankan pentingnya Pertamina menyampaikan informasi secara terbuka kepada publik agar masyarakat tetap percaya dan nyaman menggunakan layanan SPBU.
Pengawasan Ketat dan Penerapan Teknologi Canggih
Lebih lanjut, Nurwayah meminta agar pengawasan terhadap SPBU diperketat. Ia menyarankan penerapan teknologi yang lebih canggih untuk mencegah praktik kecurangan serupa di masa mendatang. Hal ini penting untuk memastikan distribusi BBM yang akurat dan adil bagi seluruh konsumen. DPR RI, kata Nurwayah, akan terus mengawasi dan mendorong kebijakan yang dapat meningkatkan transparansi dan akurasi distribusi BBM.
Nurwayah juga mengingatkan seluruh pengelola SPBU untuk mematuhi regulasi yang berlaku. Kepatuhan terhadap regulasi ini menjadi kunci dalam menjaga keadilan dan melindungi hak-hak konsumen. Praktik curang yang merugikan masyarakat harus dihentikan dan ditindak tegas.
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan Pertamina dan seluruh pihak terkait dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah terulangnya kasus serupa. Transparansi dan pengawasan yang ketat menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan publik dan memastikan distribusi BBM yang adil bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Sangat disayangkan bahwa praktik kecurangan seperti ini masih terjadi. Padahal, BBM merupakan kebutuhan utama masyarakat, terutama menjelang arus mudik Idul Fitri. Konsumen harus mendapatkan haknya sesuai takaran yang telah ditentukan," ujar Nurwayah.
"Saya mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga serta aparat hukum dalam mengusut kasus ini. Penindakan tegas harus terus dilakukan agar tidak ada lagi pelanggaran serupa di SPBU lainnya dan ini juga bukti keseriusan melindungi konsumen," tuturnya.
"Jangan sampai kejadian ini menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap wadah penyalur BBM. Saya mendorong Pertamina untuk lebih transparan dalam menyampaikan informasi kepada publik, sehingga masyarakat tetap percaya dan tidak ragu dalam menggunakan layanan SPBU," ujarnya.
"Kami di DPR RI akan terus mengawasi dan mendorong kebijakan yang dapat meningkatkan transparansi dan akurasi distribusi BBM. Jangan sampai ada lagi praktik nakal yang berpotensi merugikan masyarakat," ucap dia.
"Jadi pengurangan atau pengoperasian ini bisa dilakukan dengan sistem remote, yang difungsikan dengan handphone. Jadi nanti ada aplikasi yang ada di handphone itu, bisa difungsikan kapan takaran ini akan berkurang atau berfungsi atau kapan tidak berfungsi ya," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso.
Kesimpulan
Kejadian di SPBU Sentul ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan transparansi dalam distribusi BBM. Tindakan tegas dan langkah preventif yang komprehensif diperlukan untuk melindungi konsumen dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri BBM di Indonesia.