MPR RI Cari Solusi Sampah Nasional di PLTSa Benowo Surabaya
Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mengunjungi PLTSa Benowo Surabaya untuk mencari solusi pengelolaan sampah dan menjadikan model pengelolaan sampah di kota besar lainnya.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Eddy Soeparno, melakukan kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo Surabaya pada Rabu, 19 Maret 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk mencari solusi penanganan masalah sampah nasional yang semakin kompleks. Kunjungan tersebut dilakukan di Surabaya karena kota ini dinilai berhasil dalam mengelola sampah menjadi energi terbarukan, sebuah terobosan yang diharapkan dapat diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Eddy Soeparno ingin melihat langsung bagaimana PLTSa Benowo mengolah sampah menjadi energi listrik, mengurangi volume sampah secara signifikan, dan mencegah pencemaran lingkungan.
"Kunjungan hari ini, saya ingin melihat penguraian sampah menjadi energi terbarukan di PLTSa Benowo. Sebagaimana diketahui, permasalahan sampah hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia, apabila tidak terkelola dengan baik akan berakhir menjadi sampah di bantaran sungai dan lainnya," kata Eddy Soeparno. Ia menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang efektif untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. PLTSa Benowo dinilai sebagai contoh sukses dalam hal ini, karena mampu mengubah limbah menjadi sumber energi alternatif.
Eddy Soeparno mengapresiasi inovasi yang diterapkan di PLTSa Benowo. Ia menilai bahwa pengelolaan sampah di Surabaya dapat menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia yang menghadapi masalah sampah serupa. Pengalaman Surabaya dalam mengubah sampah menjadi energi listrik diharapkan dapat direplikasi untuk mengatasi permasalahan sampah di berbagai daerah, khususnya di kota-kota besar yang memiliki volume sampah tinggi. Hasil kunjungan ini akan menjadi bahan kajian dan diskusi untuk pengembangan kebijakan pengelolaan sampah di tingkat nasional.
Inovasi Pengelolaan Sampah di PLTSa Benowo
PLTSa Benowo Surabaya berhasil mengolah hingga 1.600 ton sampah per hari menjadi energi listrik. Hal ini dicapai melalui dua teknologi utama: landfill gas power plant dan gasifikasi power plant. Landfill gas power plant memanfaatkan gas metan dari tumpukan sampah untuk menghasilkan listrik sebesar 2 MW per hari. Sementara itu, gasifikasi power plant menghasilkan listrik sebesar 9 MW per hari. Kedua teknologi ini berkontribusi signifikan dalam mengurangi volume sampah dan menghasilkan energi terbarukan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto, yang mendampingi kunjungan tersebut menjelaskan lebih detail mengenai teknologi yang digunakan. Ia menjelaskan bahwa sistem ini tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga menghasilkan energi bersih yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik kota. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan sampah dapat diubah menjadi solusi yang bermanfaat bagi lingkungan dan perekonomian.
Eddy Soeparno menambahkan bahwa temuan dan data dari kunjungan ini akan dibahas lebih lanjut dalam forum nasional bersama berbagai elemen pemerintah, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Koordinator Pangan. Harapannya, teknologi yang diterapkan di PLTSa Benowo dapat direplikasi dan diadopsi di berbagai daerah di Indonesia untuk mengatasi masalah sampah secara berkelanjutan. Inovasi ini menjadi contoh nyata bagaimana masalah lingkungan dapat diatasi dengan teknologi yang tepat dan pengelolaan yang efektif.
Langkah Selanjutnya: Solusi Nasional Pengelolaan Sampah
Wakil Ketua MPR RI menekankan pentingnya tindak lanjut dari kunjungan ini. Ia berencana untuk membahas temuan dan solusi yang didapat dari PLTSa Benowo dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Koordinator Pangan. Tujuannya adalah untuk mendorong replikasi teknologi ini di berbagai daerah di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan masalah sampah nasional dapat diatasi secara lebih efektif dan berkelanjutan.
Eddy Soeparno juga berharap agar teknologi yang diterapkan di PLTSa Benowo dapat menjadi platform bagi pengembangan solusi pengelolaan sampah di berbagai daerah. Ia ingin agar inovasi ini dapat diadopsi dan disesuaikan dengan kondisi geografis dan kapasitas masing-masing daerah. Dengan demikian, pengelolaan sampah di Indonesia dapat menjadi lebih terintegrasi dan efektif.
Kesimpulannya, kunjungan Wakil Ketua MPR RI ke PLTSa Benowo Surabaya merupakan langkah penting dalam mencari solusi pengelolaan sampah di Indonesia. Keberhasilan Surabaya dalam mengolah sampah menjadi energi terbarukan diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain. Langkah selanjutnya adalah membahas temuan ini dengan pihak terkait untuk mendorong penerapan teknologi serupa di seluruh Indonesia.