Mudik 2025: Habiburokhman Klaim Arus Mudik Paling Lancar Sepanjang Sejarah
Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menilai mudik 2025 sebagai yang paling lancar berkat pengaturan lalu lintas yang efektif dan pengurangan kemacetan drastis, meskipun pernyataan ini menuai kritik.

Jakarta, 7 April 2024 - Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan terkait kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Ia mengklaim bahwa mudik tahun ini merupakan yang paling lancar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, bahkan sejak tahun 2000. Pernyataan ini didasarkan pada pengamatannya langsung di lapangan, khususnya di Pelabuhan Merak, Banten, dan didukung oleh penurunan drastis angka kemacetan.
Pernyataan Habiburokhman ini langsung menuai beragam reaksi, tak sedikit yang mempertanyakan dasar klaimnya. Namun, ia menjelaskan bahwa penurunan kemacetan yang signifikan, khususnya di Pelabuhan Merak yang biasanya mengalami kemacetan hingga 8-9 jam, menjadi bukti nyata kelancaran arus mudik tahun ini. Menurutnya, keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras petugas di lapangan yang mengatur lalu lintas dengan luar biasa.
Habiburokhman menekankan pentingnya menghargai kerja keras petugas di lapangan, termasuk petugas ASDP dan kepolisian yang bertugas selama 3-4 hari tanpa pulang. Ia juga mencontohkan kebijakan ASDP yang menghilangkan kapal eksekutif di hari puncak mudik, sebuah keputusan yang merugikan secara ekonomi namun demi kelancaran arus mudik.
Pengurangan Kemacetan Drastis di Pelabuhan Merak
Salah satu poin penting yang menjadi dasar klaim Habiburokhman adalah pengurangan kemacetan yang sangat signifikan di Pelabuhan Merak. Biasanya, pelabuhan ini menjadi titik kemacetan parah selama arus mudik, dengan waktu tunggu hingga 8-9 jam. Namun, tahun ini, Habiburokhman sendiri merasakan perbedaan yang cukup signifikan. Ia menyatakan bahwa waktu tunggunya hanya sekitar 1 jam.
Pengalaman Habiburokhman ini diperkuat dengan pengamatannya terhadap arus lalu lintas secara umum. Ia melihat bahwa kelancaran arus mudik tidak hanya terjadi di Pelabuhan Merak, tetapi juga di wilayah Banten dan seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan keberhasilan strategi dan kerja keras petugas dalam mengatur lalu lintas.
Meskipun ada perbedaan pendapat, Habiburokhman tetap bersikukuh pada pernyataannya. Ia menganggap perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar dalam demokrasi. Namun, ia menekankan pentingnya melihat fakta di lapangan dan menghargai upaya yang telah dilakukan untuk melancarkan arus mudik.
Tanggapan Terhadap Kritik
Habiburokhman menanggapi kritik terhadap pernyataannya dengan bijak. Ia mengakui bahwa jumlah pemudik memang fluktuatif setiap tahunnya. Namun, ia menegaskan bahwa penurunan kemacetan yang signifikan tahun ini merupakan indikator utama kelancaran arus mudik. Ia juga menekankan pentingnya melihat upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mencapai kelancaran tersebut.
Menurutnya, keberhasilan ini bukan hanya karena faktor keberuntungan, tetapi juga karena perencanaan dan pelaksanaan yang matang dari berbagai pihak terkait. Ia berharap agar keberhasilan ini dapat menjadi acuan dan pembelajaran untuk meningkatkan kelancaran arus mudik di tahun-tahun mendatang.
Habiburokhman juga mengingatkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras banyak pihak, bukan hanya satu atau dua orang saja. Oleh karena itu, penting untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada semua pihak yang terlibat dalam kelancaran arus mudik tahun ini.
Kesimpulannya, meskipun pernyataan Habiburokhman menuai pro dan kontra, pengurangan kemacetan yang signifikan di Pelabuhan Merak dan di berbagai wilayah lainnya menjadi bukti nyata adanya peningkatan kelancaran arus mudik tahun ini. Pernyataan ini juga menjadi sorotan penting bagi evaluasi dan peningkatan sistem manajemen mudik di masa mendatang.