Muhammadiyah Kembangkan Aplikasi untuk Program Makan Bergizi Gratis
Muhammadiyah mengembangkan aplikasi untuk memonitor dan mengoptimalkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah, dimulai dengan uji coba di Pondok Pesantren Darul Arqam, Garut.
![Muhammadiyah Kembangkan Aplikasi untuk Program Makan Bergizi Gratis](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220101.533-muhammadiyah-kembangkan-aplikasi-untuk-program-makan-bergizi-gratis-1.jpg)
Garut, 5 Februari 2024 - Organisasi Islam Muhammadiyah berinisiatif mengembangkan aplikasi untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah. Uji coba aplikasi ini telah dimulai di Pondok Pesantren Darul Arqam, Garut, Jawa Barat.
Inovasi ini berupa platform digital untuk memantau operasional dapur MBG atau yang disebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). "Ini solusi digital, suatu ekosistem digital berbasis platform untuk memonitor operasional dari SPPG atau dapur, di mana Muhammadiyah berperan aktif," jelas Koordinator Bidang Tim Koordinasi Nasional Makan Bergizi Gratis Muhammadiyah, Safrudin Anhar.
Aplikasi MBG: Solusi Digital untuk Program Gizi
Kerja sama antara Muhammadiyah, Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, dan Universitas Muhammadiyah menghasilkan aplikasi ini. Tujuannya untuk memastikan program MBG di lembaga pendidikan Muhammadiyah berjalan lancar dan efektif. Aplikasi ini dirancang untuk memaksimalkan distribusi makanan bergizi bagi para pelajar.
Safrudin menambahkan, "Kami sudah mulai sejak hari ini, khususnya di Darul Arqam, nanti akan bergulir, ada sekolah Muhammadiyah lain yang memiliki dapur."
Fitur dan Fungsi Aplikasi
Aplikasi ini memiliki fitur yang komprehensif. Mulai dari pengawasan kualitas bahan baku makanan hingga distribusi makanan itu sendiri. Aplikasi ini akan memantau seluruh proses, dari hulu hingga hilir.
Aplikasi ini membantu memastikan bahan baku berkualitas dan masih segar. Sistem ini mendeteksi bahan makanan yang kadaluarsa atau berpotensi berbahaya. Dengan demikian, makanan yang disajikan selalu terjamin sehat dan higienis.
Selain itu, aplikasi ini juga memonitor jarak tempuh distribusi makanan dan ketersediaan menu. Semua proses penyediaan makanan bergizi terpantau dengan baik.
Lebih lanjut, aplikasi ini juga mencatat data penerima manfaat. Data tersebut meliputi preferensi menu makanan, perkembangan fisik, dan kondisi kesehatan para pelajar. "Anak-anak itu tak hanya kesehatan, kita ada 'reporting' tentang kecerdasan, ini menjadi penting bagi kita, apakah berpengaruh atau tidak," ungkap Safrudin.
Aplikasi Internal dan Potensi Pengembangan
Saat ini, aplikasi tersebut masih digunakan secara internal di lingkungan Muhammadiyah. Rencananya, aplikasi akan diterapkan di seluruh lembaga pendidikan Muhammadiyah yang ditunjuk Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penyelenggara MBG. "Kalau nanti ditunjuk tetap pakai aplikasi ini," tegas Safrudin.
Muhammadiyah terbuka terhadap kemungkinan aplikasi ini digunakan di luar lingkungan Muhammadiyah. Jika BGN membutuhkan, aplikasi ini siap diimplementasikan secara lebih luas. "Kalau kami diminta agar aplikasi ini jadi bagian BGN, kami terbuka, untuk sementara kami di internal dulu," tambah Safrudin.
Harapan untuk Masa Depan
Muhammadiyah berharap program MBG dapat berjalan optimal untuk meningkatkan gizi dan kesehatan pelajar. Tujuannya adalah membangun generasi bangsa yang kuat dan sehat. "Kami juga ingin program ini tepat sasaran, dan manfaatnya dirasakan, baik oleh UMKM, apalagi anak sekolah," pungkas Safrudin.