NTT Tunggu Juknis APBD untuk Program Makan Bergizi Gratis
Pemerintah Provinsi NTT masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat terkait penggunaan APBD untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG), meskipun program dari APBN tetap berjalan di dua lokasi di NTT.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga kini masih menunggu kejelasan teknis penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas Kepala Badan Keuangan Daerah Provinsi NTT, Benny Menoh, di Kupang pada Kamis, 23 Januari 2024.
Menurut Benny, ketidakjelasan ini disebabkan karena belum adanya petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Tanpa juknis tersebut, Pemprov NTT belum dapat menentukan besaran APBD yang akan dialokasikan untuk MBG. Pemerintah pusat sebelumnya telah mendorong pemerintah daerah untuk turut serta mengembangkan program ini.
Meskipun demikian, Benny memastikan bahwa Program MBG yang dibiayai APBN tetap berjalan. Program ini saat ini telah menjangkau Kabupaten Kupang dan Kota Kupang. Ketersediaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kedua daerah tersebut menjadi kunci keberhasilan implementasi program dari APBN.
Lebih lanjut, Benny menjelaskan, alokasi APBD untuk MBG akan membutuhkan perhitungan khusus. Namun, Pemprov NTT berkomitmen untuk mendukung penuh program ini dengan memberikan bantuan keuangan kepada pemerintah kabupaten/kota. Dukungan ini akan diberikan setelah juknis dari Kemendagri diterima.
Saat ini, SPPG di Kabupaten dan Kota Kupang telah melayani total 6.738 siswa. Rinciannya, 3.240 siswa di Kabupaten Kupang dan 3.438 siswa di Kota Kupang. Pelayanan makan bergizi gratis ini berlangsung dari Senin hingga Jumat secara berkelanjutan.
Kejelasan terkait penggunaan APBD untuk MBG sangat dinantikan. Hal ini penting agar program dapat berjalan optimal dan menjangkau lebih banyak siswa di NTT. Pemprov NTT berharap juknis segera diterbitkan agar proses alokasi anggaran dapat segera dilakukan.
Dengan adanya dukungan dari APBN dan rencana dukungan dari APBD, diharapkan Program MBG di NTT akan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan pendidikan anak-anak di daerah tersebut. Keberadaan SPPG menjadi kunci keberhasilan implementasi program di lapangan.