Operasi Keselamatan Otanaha 2025: Fokus Edukasi dan Keselamatan Berlalu Lintas di Gorontalo
Operasi Keselamatan Otanaha 2025 di Gorontalo yang berlangsung hingga 23 Februari 2025, memprioritaskan edukasi dan penertiban pelanggaran lalu lintas guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan di jalan raya.

Gorontalo, 14 Februari 2025 - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Gorontalo tengah gencar melaksanakan Operasi Keselamatan Otanaha 2025. Operasi ini, yang berlangsung hingga 23 Februari mendatang, berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas di wilayah Gorontalo. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Lalu Lintas Polda Gorontalo, Kombes Pol. Lukman Cahyono.
Edukasi dan Penegakan Hukum Berjalan Beriringan
Kombes Pol. Lukman Cahyono menekankan pentingnya pendekatan humanis dan edukatif dalam operasi ini. "Kami mengedepankan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar mereka lebih memahami pentingnya tertib berlalu lintas," ujarnya dalam konferensi pers di Gorontalo, Kamis lalu. Namun, ia juga menegaskan bahwa penegakan hukum tetap dilakukan terhadap pelanggaran yang berpotensi membahayakan keselamatan pengendara dan pengguna jalan lainnya. Operasi ini merupakan bukti komitmen pihak kepolisian untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di jalan raya.
Selama empat hari pelaksanaan operasi, berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari penyebaran brosur dan imbauan langsung kepada masyarakat hingga penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas. Petugas kepolisian aktif memberikan edukasi di berbagai titik rawan kecelakaan dan lokasi keramaian. Strategi ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak masyarakat dan meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya keselamatan berlalu lintas.
Pelanggaran yang Masih Dominan
Beberapa jenis pelanggaran lalu lintas masih ditemukan di lapangan. Pengendara yang tidak menggunakan helm, tidak melengkapi surat-surat kendaraan, penggunaan ponsel saat berkendara, dan melawan arus lalu lintas masih menjadi perhatian utama petugas. Hal ini menunjukkan masih dibutuhkannya upaya lebih intensif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas. Pelanggaran-pelanggaran tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Imbauan untuk Keselamatan Bersama
Dalam Operasi Keselamatan Otanaha 2025, petugas juga gencar memberikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan. Penggunaan perlengkapan berkendara yang lengkap, seperti helm dan sabuk pengaman, serta kepatuhan terhadap rambu-rambu lalu lintas, sangat ditekankan. Petugas juga mengingatkan pentingnya mengecek kondisi kendaraan sebelum berkendara untuk mencegah potensi kecelakaan akibat kerusakan teknis.
Kombes Pol. Lukman Cahyono berharap operasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya disiplin berlalu lintas. "Kami ingin menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di Gorontalo," tuturnya. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam mewujudkan keselamatan di jalan raya. "Keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama," tegasnya.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan berakhirnya Operasi Keselamatan Otanaha 2025 pada tanggal 23 Februari, diharapkan akan terjadi perubahan perilaku positif di kalangan masyarakat Gorontalo. Peningkatan kesadaran dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas akan berdampak pada penurunan angka kecelakaan dan peningkatan keselamatan di jalan raya. Pihak kepolisian berharap kerja sama yang baik antara masyarakat dan aparat penegak hukum dapat terus terjalin untuk menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman dan tertib.
Ke depannya, Ditlantas Polda Gorontalo berencana untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi secara berkala, tidak hanya saat operasi berlangsung. Upaya ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran berlalu lintas sejak dini dan membentuk budaya tertib berlalu lintas di masyarakat Gorontalo.