Pagu Anggaran Kemenhub 2025 Capai Rp26,24 Triliun, Fokus pada Layanan Transportasi Terjangkau
Menteri Perhubungan melaporkan pagu anggaran efektif Kemenhub per awal Mei 2025 mencapai Rp26,24 triliun, dengan fokus pada optimalisasi layanan transportasi terjangkau di seluruh Indonesia.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melaporkan pagu anggaran efektif Kementerian Perhubungan (Kemenhub) per awal Mei 2025 telah mencapai angka Rp26,24 triliun. Pengumuman ini disampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta pada Kamis. Angka tersebut merupakan hasil dari beberapa revisi dan penambahan anggaran sepanjang awal tahun 2025, yang melibatkan proses efisiensi dan penambahan dana dari berbagai sumber.
Laporan tersebut menjelaskan bahwa pagu anggaran awal Kemenhub pada tahun 2025 sebenarnya mencapai Rp31,45 triliun. Namun, serangkaian efisiensi anggaran yang dilakukan sepanjang Januari hingga Maret 2025, mengakibatkan penurunan pagu efektif. Proses rekonstruksi efisiensi anggaran dan relaksasi yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan secara bertahap turut mempengaruhi angka tersebut.
Pada akhirnya, tambahan dana dari luncuran anggaran tahun 2024, yang terdiri dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Badan Layanan Usaha (BLU), dan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN), mendorong pagu efektif Kemenhub hingga mencapai angka Rp26,24 triliun. Rincian lebih lanjut mengenai sumber dan alokasi dana ini akan dijelaskan lebih terperinci di bagian selanjutnya.
Alokasi Anggaran Kemenhub 2025: Prioritas pada Transportasi Terjangkau
Dari total pagu anggaran efektif Rp26,24 triliun, Kemenhub telah menetapkan alokasi anggaran berdasarkan jenis belanja. Sebesar Rp4,7 triliun (13,7 persen) dialokasikan untuk belanja pegawai. Belanja barang mendapat porsi terbesar, yaitu Rp14,1 triliun (40,8 persen), sementara belanja modal dialokasikan sebesar Rp7,3 triliun (21,1 persen). Sisa anggaran, sebesar Rp8,4 triliun (24,4 persen), diblokir untuk belanja barang dan belanja modal.
Pembagian anggaran juga didasarkan pada sumber dana. Anggaran Rupiah Murni mencapai Rp14,1 triliun (40,9 persen), disusul SBSN sebesar Rp4,3 triliun (12,5 persen), PNBP Rp3,2 triliun (9,2 persen), dan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN) Rp3 triliun (8,8 persen). Badan Layanan Usaha (BLU) berkontribusi sebesar Rp1,4 triliun (4,2 persen). Sebesar Rp8,4 triliun (24,4 persen) dari total anggaran diblokir, yang bersumber dari Rupiah Murni, PNBP, BLU, SBSN, dan PHLN.
Menhub menegaskan komitmen Kemenhub untuk memastikan dan mengoptimalkan ketersediaan layanan transportasi yang terjangkau dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Alokasi anggaran yang telah ditetapkan mencerminkan prioritas tersebut, dengan fokus pada peningkatan infrastruktur dan pelayanan transportasi publik di seluruh penjuru negeri.
Rincian Luncuran Anggaran Tahun 2024
Tambahan anggaran sebesar Rp3,20 triliun yang berasal dari luncuran anggaran tahun 2024 merupakan faktor penting dalam mencapai pagu efektif Rp26,24 triliun. Rinciannya adalah: Rp3,15 triliun dari SBSN, Rp43,3 miliar dari BLU, dan Rp6,59 miliar dari PHLN. Penambahan ini memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi Kemenhub dalam menjalankan program dan proyeknya di tahun 2025.
Dengan adanya tambahan anggaran ini, diharapkan Kemenhub dapat lebih efektif dalam menjalankan program kerjanya, termasuk dalam meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas transportasi di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menyediakan layanan transportasi yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Secara keseluruhan, proses penentuan pagu anggaran Kemenhub untuk tahun 2025 mencerminkan upaya pemerintah dalam mengelola keuangan negara secara efisien dan efektif, sekaligus memastikan tercapainya tujuan pembangunan nasional di sektor transportasi.