Pakar Unsoed Dukung WFA saat Lebaran 2025: Solusi Atasi Kemacetan Mudik?
Profesor Slamet Rosyadi dari Unsoed mendukung usulan Menhub Budi Karya Sumadi terkait kebijakan Work From Anywhere (WFA) selama libur Lebaran 2025 untuk mengurangi kemacetan dan memudahkan mobilitas pekerja.
![Pakar Unsoed Dukung WFA saat Lebaran 2025: Solusi Atasi Kemacetan Mudik?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/230227.346-pakar-unsoed-dukung-wfa-saat-lebaran-2025-solusi-atasi-kemacetan-mudik-1.jpg)
Purwokerto, 31 Januari 2024 - Usulan kebijakan work from anywhere (WFA) selama libur Lebaran 2025 mendapat dukungan dari Prof. Slamet Rosyadi, pakar kebijakan publik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Beliau menilai kebijakan ini efektif mengurangi kemacetan saat mudik Lebaran.
Menurut Prof. Slamet, kemacetan Lebaran merupakan masalah klasik, meski pemerintah terus berupaya memperbaiki infrastruktur dan manajemen lalu lintas. WFA, menurutnya, menawarkan solusi cerdas untuk mengatasi permasalahan ini. Pegawai dapat lebih leluasa mengatur waktu perjalanan mudik tanpa terbebani kemacetan yang menguras waktu, tenaga, dan biaya.
"Kebijakan WFA sangat bagus," kata Prof. Slamet. "Pekerja bisa lebih efisien mengatur waktu, tanpa harus terjebak macet di jalan." Ia menambahkan, penerapan WFA di sektor swasta sudah cukup umum, dan keberhasilannya bergantung pada penetapan standar kinerja yang jelas.
Dukungan untuk WFA: Mengurangi Beban dan Meningkatkan Efisiensi
Prof. Slamet menekankan pentingnya penetapan standar kinerja yang terukur bagi para pekerja yang menerapkan WFA. Hal ini penting untuk menjamin produktivitas tetap terjaga meskipun lokasi kerja lebih fleksibel. Model kerja seperti ini, menurutnya, memberikan keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan tuntutan pekerjaan.
Ia juga mendukung usulan Menhub Budi Karya Sumadi untuk memberlakukan WFA mulai 24 Maret 2025. Dengan skema ini, pekerja bisa lebih bebas mengatur jadwal perjalanan mudik dan balik, tanpa terikat jadwal cuti bersama. Mereka bahkan bisa tetap bekerja sambil melakukan silaturahmi selama Lebaran.
Kendala dan Pengecualian: Sektor yang Membutuhkan Kehadiran Fisik
Namun, Prof. Slamet mengakui tidak semua sektor pekerjaan cocok menerapkan WFA. Beberapa sektor krusial seperti kesehatan, keamanan, dan pertahanan tetap membutuhkan kehadiran fisik karena berkaitan langsung dengan pelayanan publik. Kebijakan ini perlu disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap sektor.
Menhub Budi Karya Sumadi: Antisipasi Kemacetan Lebaran
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan WFA mulai 24 Maret 2025 untuk mengurai kemacetan Lebaran, khususnya mengingat adanya Hari Raya Nyepi yang berdekatan dengan Lebaran. Beliau menyoroti potensi kepadatan di titik-titik krusial seperti penyeberangan Ketapang-Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai yang akan ditutup selama Nyepi. Menhub menilai periode 28-30 Maret akan menjadi periode yang sangat padat, dan WFA dapat menjadi solusi untuk mengurangi kepadatan tersebut.
Kesimpulannya, penerapan WFA selama libur Lebaran 2025 merupakan solusi potensial untuk mengurangi kemacetan dan memberikan fleksibilitas bagi pekerja. Namun, perlu perencanaan matang dan penyesuaian kebijakan untuk memastikan kelancaran operasional di berbagai sektor.