Papua Barat Daya Bangun Terminal Tipe B: Atur Angkutan Antar Kabupaten/Kota
Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya membangun terminal penumpang tipe B di Sorong untuk mengatur angkutan lintas kabupaten/kota, ditargetkan beroperasi penuh pada 2026.

Sorong, Papua Barat Daya - Provinsi Papua Barat Daya kini memiliki terminal penumpang tipe B yang baru di Kota Sorong. Peresmian terminal yang dibangun di lahan seluas 1 hektare ini menandai langkah signifikan dalam mengatur lalu lintas angkutan antar kabupaten/kota di wilayah tersebut. Terminal ini akan melayani operator mobil angkutan trayek lintas kabupaten/kota, termasuk Tambrauw, Maybrat, Sorong Selatan, Kabupaten Sorong, dan Kota Sorong sendiri.
Menata Angkutan Antar Kota
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat Daya, Viktor Salosa, menjelaskan bahwa pembangunan terminal ini bertujuan untuk mengoptimalkan sistem transportasi di Papua Barat Daya. Sebelumnya, angkutan antar kabupaten/kota beroperasi tanpa pusat pengaturan yang terpadu. Banyaknya pangkalan angkutan di Kota Sorong menjadi salah satu alasan utama pembangunan terminal ini. Dengan adanya terminal tipe B ini, diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi transportasi umum.
Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa'as, meresmikan terminal tersebut pada Senin, 17 Februari 2025. Namun, operasional penuh terminal masih menunggu beberapa persiapan. Hal ini termasuk penyelesaian akses masuk terminal, pelatihan sumber daya manusia (SDM) yang akan bertugas, sosialisasi kepada para pelaku usaha angkutan, dan juga pengamanan terminal.
Persiapan Menuju Operasional Penuh
Meskipun telah diresmikan, terminal belum langsung beroperasi. Gubernur Musa'as menekankan pentingnya beberapa persiapan sebelum terminal dapat melayani masyarakat secara optimal. Proses sosialisasi kepada para sopir angkutan umum sangat penting agar mereka memahami dan mematuhi aturan baru yang berlaku di terminal ini. Selain itu, pelatihan bagi petugas terminal juga krusial untuk memastikan pelayanan yang efisien dan profesional.
Pembangunan akses jalan menuju terminal juga menjadi fokus perhatian. Akses jalan yang memadai akan memudahkan aksesibilitas bagi para penumpang dan kendaraan angkutan. Tersedianya fasilitas pendukung seperti gedung utama, gedung apron kedatangan dan keberangkatan, pagar keliling, dan gedung genset menunjukan keseriusan pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur transportasi yang memadai.
Harapan untuk Masa Depan
Viktor Salosa berharap agar Gubernur Papua Barat Daya definitif nantinya dapat mendukung penuh penyelesaian persiapan ini. Targetnya, terminal tipe B ini dapat beroperasi penuh pada tahun 2026. Dengan beroperasinya terminal ini, diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang, serta efisiensi sistem transportasi di seluruh wilayah Papua Barat Daya. Terminal ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi pembangunan terminal di daerah lain di Indonesia.
Keberadaan terminal ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Dengan sistem transportasi yang lebih terorganisir, mobilitas barang dan jasa akan meningkat, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, terminal ini juga akan menjadi pusat kegiatan ekonomi baru di sekitar lokasi, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan terminal ini merupakan bukti komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dan pelayanan publik. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan terminal tipe B di Sorong ini dapat menjadi solusi bagi permasalahan transportasi di Papua Barat Daya dan berkontribusi pada kemajuan daerah.