Papua Barat Identifikasi Potensi EBT: Langkah Menuju Swasembada Energi
Pemerintah Provinsi Papua Barat memulai identifikasi potensi energi baru terbarukan untuk mendukung swasembada energi dan pembangunan berkelanjutan, bekerja sama dengan Kementerian ESDM.

Pemerintah Provinsi Papua Barat (Pemprov Papua Barat) tengah gencar mengidentifikasi potensi energi baru terbarukan (EBT) di wilayahnya. Langkah ini merupakan upaya nyata untuk mewujudkan swasembada energi dan mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah tersebut. Identifikasi potensi EBT ini akan dilanjutkan dengan riset mendalam yang akan dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kepala Dinas ESDM Papua Barat, Samy Djunire Saiba, menyatakan bahwa inisiatif ini sejalan dengan arahan Presiden. "Setelah teridentifikasi, kami berkomunikasi dengan Kementerian ESDM supaya menurunkan tim riset," ujar Samy dalam keterangannya di Manokwari, Kamis (13/3).
Langkah ini juga merupakan tindak lanjut dari Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED). Perda ini menjadi acuan dalam pemanfaatan potensi EBT yang selama ini belum tergali secara maksimal, seperti energi matahari, panas bumi, energi air, dan energi angin. Pemprov Papua Barat menyadari besarnya potensi EBT ini dan berkomitmen untuk mengembangkannya.
Potensi EBT Papua Barat dan Tahapan Pengembangannya
Papua Barat memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan. Sumber daya alam yang melimpah, seperti sinar matahari yang intensif, sumber air yang banyak, dan potensi panas bumi, menjadi modal utama dalam upaya transisi energi ini. Pemprov Papua Barat berharap dapat memanfaatkan potensi ini untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Proses identifikasi potensi EBT ini merupakan tahap awal dari rencana besar Pemprov Papua Barat. Setelah identifikasi selesai, tahap selanjutnya adalah riset yang akan dilakukan oleh Kementerian ESDM. Riset ini akan mencakup studi kelayakan, analisis dampak lingkungan, dan perencanaan teknis pengembangan EBT.
Samy menjelaskan, "Kalau sudah masuk tahap eksplorasi, skalanya sudah kementerian karena harus didukung kelengkapan peralatan dan SDM." Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan EBT di Papua Barat membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah pusat, baik dalam hal pendanaan, teknologi, maupun sumber daya manusia.
Manfaat Pemanfaatan EBT di Papua Barat
Pemanfaatan EBT di Papua Barat diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan. Penggunaan energi ramah lingkungan akan berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca, sejalan dengan komitmen global dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Selain itu, pengembangan EBT juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Pembangunan infrastruktur EBT akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Peningkatan akses energi yang terjangkau dan handal juga akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua Barat.
Transisi energi hijau ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs). Pemprov Papua Barat berkomitmen untuk mencapai SDGs melalui pemanfaatan EBT yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. "Jadi bagaimana caranya pemanfaatan energi baru terbarukan bisa berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah," pungkas Samy.
Dengan adanya kerjasama antara Pemprov Papua Barat dan Kementerian ESDM, diharapkan pengembangan EBT di Papua Barat dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan. Upaya ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan swasembada energi dan pembangunan berkelanjutan di wilayah Papua Barat.