PDB Per Kapita Indonesia 2024 Naik: Pertumbuhan Ekonomi Melambat Namun Tetap Positif
PDB per kapita Indonesia naik menjadi Rp78,62 juta pada 2024, meski pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 5,03 persen, diiringi indikator positif seperti peningkatan investasi dan konsumsi.
Jakarta, 5 Februari 2025 - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kabar baik terkait perekonomian Indonesia. PDB per kapita Indonesia meningkat signifikan pada tahun 2024, mencapai angka Rp78,62 juta atau setara 4.960,33 dolar AS per kapita. Angka ini menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp75 juta.
Pertumbuhan Ekonomi dan PDB
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan data tersebut dalam konferensi pers di Jakarta. Meskipun PDB per kapita mengalami peningkatan, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan menunjukkan perlambatan. Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,03 persen (c-to-c), sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 5,05 persen. Perlambatan ini, menurut Amalia, sejalan dengan prediksi International Monetary Fund (IMF) yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara berkembang akan melambat di tahun 2024.
IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi negara berkembang turun menjadi 4,2 persen pada 2024, dibandingkan 4,4 persen pada 2023. Tren serupa juga terlihat di tingkat global, dengan pertumbuhan ekonomi global diprediksi menurun ke level 3,2 persen dari 3,3 persen. Beberapa negara maju mitra dagang Indonesia juga mengalami perlambatan ekonomi, seperti Amerika Serikat dan India. Sementara itu, China menunjukkan penguatan pertumbuhan ekonomi secara year on year, namun melambat secara kumulatif. Korea Selatan mengalami sebaliknya, melambat secara year on year tetapi menguat secara kumulatif.
Indikator Positif di Triwulan IV 2024
Meskipun pertumbuhan ekonomi melambat, sejumlah indikator ekonomi di triwulan IV 2024 menunjukkan tren positif. Indeks PMI Bank Indonesia berada di zona ekspansi (51,58), dengan kapasitas produksi terpakai mencapai 72,91 persen. Penjualan listrik juga tumbuh positif, baik secara year on year (3,63 persen) maupun kumulatif (6,17 persen), didorong oleh peningkatan konsumsi listrik rumah tangga. Meningkatnya mobilitas masyarakat, terlihat dari peningkatan jumlah penumpang transportasi, wisatawan nusantara dan mancanegara, serta aktivitas ekonomi Natal dan Tahun Baru, juga turut berkontribusi.
Realisasi investasi, baik domestik maupun asing, juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, masing-masing sebesar 23,8 persen (yoy) dan 20,8 persen (c-to-c). Impor barang modal juga menguat, mencapai 9,86 persen (yoy) dan 6,55 persen (c-to-c). Konsumsi masyarakat juga tumbuh positif, ditunjukkan oleh indeks penjualan eceran riil dan nilai impor barang konsumsi yang tumbuh baik secara year on year maupun kumulatif.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat pada tahun 2024, PDB per kapita meningkat dan sejumlah indikator ekonomi menunjukkan tren positif di triwulan IV 2024. Peningkatan PDB per kapita menjadi Rp78,62 juta menandakan peningkatan taraf hidup masyarakat. Namun, pemerintah perlu tetap memperhatikan perlambatan ekonomi global dan mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi ke depannya. Pemantauan indikator ekonomi secara berkala dan responsif terhadap dinamika global menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan ekonomi mendatang.