Peluang Emas Pekerja Migran Indonesia di Sektor Kesehatan Luar Negeri
Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, membuka peluang besar bagi tenaga kesehatan Indonesia untuk bekerja di luar negeri, didukung oleh kompetensi dan peningkatan kualitas pendidikan.

Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, baru-baru ini memaparkan peluang emas bagi tenaga kesehatan Indonesia untuk bekerja di luar negeri. Dalam kuliah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Stella Maris, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (18/3), Wamen Christina menekankan tingginya permintaan tenaga kesehatan di berbagai negara. Pernyataan ini disampaikan menyusul meningkatnya jumlah lansia yang memilih hidup mandiri dan kebutuhan akan tenaga kesehatan yang semakin tinggi di dunia internasional.
Wamen Christina menjelaskan, "Fenomena yang ada saat ini di dunia, di mana banyak orang tua/lansia yang memilih hidup sendiri sehingga membuka peluang kerja, serta adanya sektor pekerjaan tertentu yang kurang diminati. Kita bisa mengambil peluang itu." KemenP2MI sendiri gencar mendorong penempatan pekerja migran Indonesia yang kompeten dan siap bersaing di pasar kerja global. Hal ini sejalan dengan harapan agar lulusan perguruan tinggi kesehatan, seperti STIK Stella Maris Makassar, dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di luar negeri.
Kuliah umum yang bertajuk 'Meniti Karir di Luar Negeri' tersebut bertujuan untuk menginspirasi para mahasiswa dan memberikan gambaran nyata tentang peluang kerja di sektor kesehatan internasional. Wamen Christina berharap, kuliah umum ini dapat membuka wawasan dan memotivasi para calon tenaga kesehatan untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan global dan memanfaatkan peluang yang ada.
Kesempatan Kerja di Luar Negeri untuk Tenaga Kesehatan
Menurut Wamen Christina, peluang kerja di bidang kesehatan di luar negeri sangat besar. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia di banyak negara maju, yang membutuhkan perawatan dan pendampingan. Selain itu, beberapa negara juga mengalami kekurangan tenaga kesehatan, menciptakan peluang bagi tenaga kerja terampil dari luar negeri. Pemerintah Indonesia, melalui KemenP2MI, berkomitmen untuk memfasilitasi dan mendukung pekerja migran Indonesia agar dapat bekerja secara legal dan aman di luar negeri.
Peningkatan kompetensi menjadi kunci utama bagi tenaga kesehatan Indonesia untuk bersaing di pasar internasional. Hal ini ditekankan oleh Ketua STIK Stella Maris, Siprianus Abdu, yang menyatakan bahwa STIK Stella Maris telah lama menerapkan program peningkatan kompetensi mahasiswa, termasuk praktik laboratorium dan praktik di rumah sakit sejak semester dua. Mahasiswa juga diwajibkan lulus ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE) tenaga kesehatan untuk menjamin kesiapan mereka memasuki dunia kerja.
"Hal itu untuk menunjang keahlian agar lulus siap ditempatkan di dunia kerja," tambah Abdu. Pihak STIK Stella Maris juga berharap kunjungan Wamen Christina dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan kesehatan yang telah berdiri selama 83 tahun tersebut dan memiliki enam program studi.
Sektor Lain yang Menjanjikan
Selain sektor kesehatan, Wamen Christina juga menyebutkan beberapa sektor lain yang menjanjikan bagi pekerja migran Indonesia. Sektor pariwisata dan perhotelan di negara-negara Eropa, serta sektor transportasi darat seperti sopir bus di Timur Tengah, juga menawarkan peluang kerja yang cukup besar. Namun, Wamen Christina menekankan pentingnya kompetensi dan keterampilan yang memadai untuk dapat bersaing di pasar kerja internasional, terlepas dari sektor yang dipilih.
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi pekerja migran Indonesia agar dapat bersaing di pasar kerja global. Kerjasama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan, serta penyediaan informasi dan dukungan yang memadai, menjadi bagian penting dari upaya tersebut. Dengan demikian, pekerja migran Indonesia dapat memperoleh penghasilan yang layak dan berkontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.
Ke depannya, pemerintah akan terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan bagi pekerja migran Indonesia, khususnya di sektor kesehatan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing pekerja migran Indonesia di pasar kerja internasional dan membuka lebih banyak peluang kerja yang lebih baik di masa mendatang. Komitmen pemerintah untuk melindungi dan memberdayakan pekerja migran Indonesia juga akan terus ditingkatkan.