Pembinaan di Barak Militer: Strategi Cianjur Tekan Kenakalan Siswa
Dinas Pendidikan Cianjur berkolaborasi dengan TNI untuk membina siswa bermasalah di barak militer guna menekan angka kenakalan remaja, termasuk tawuran dan aksi kekerasan jalanan.

Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tengah berupaya menekan angka kenakalan siswa dengan program pembinaan di barak militer. Program ini melibatkan Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur (Disdikpora) dan TNI, sebagai respons atas meningkatnya kasus tawuran dan kenakalan remaja lainnya. Pembinaan ini diharapkan mampu memberikan efek jera dan membentuk karakter siswa yang lebih baik.
Kepala Disdikpora Cianjur, Ruhli Solehudin, menjelaskan bahwa pembinaan di barak militer akan menjadi langkah tegas dalam menangani siswa bermasalah. Siswa yang terlibat tawuran, aksi kekerasan jalanan, atau kenakalan lainnya akan langsung dijemput dan dibawa ke barak untuk menjalani pembinaan selama satu hingga dua minggu. Program ini menargetkan siswa dari tingkat SMP hingga SMA/SMK sederajat.
Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan dan penindakan terhadap perilaku menyimpang di kalangan pelajar. Pihak Disdikpora berharap program ini dapat menekan angka kenakalan remaja dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih kondusif. Kerjasama dengan TNI dinilai efektif karena disiplin dan struktur militer diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembentukan karakter siswa.
Pembinaan Terintegrasi di Barak Militer
Pembinaan di barak militer tidak hanya fokus pada aspek kedisiplinan, tetapi juga mencakup pembinaan budi pekerti. Petugas TNI yang terlatih akan memberikan pelatihan dan bimbingan khusus kepada siswa bermasalah. Mereka akan diajarkan nilai-nilai kepribadian, tanggung jawab, dan pentingnya menaati aturan. Durasi pembinaan maksimal dua bulan, disesuaikan dengan tingkat kesalahan dan perkembangan siswa.
Bupati Cianjur, Mohamad Wahyu Ferdian, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memperbaiki kualitas generasi muda. Kerjasama dengan Kodim 0608 Cianjur dan Yonif Raider 300/Brajawijaya, serta dukungan dari kepolisian dan BNN, menunjukkan keseriusan dalam menangani masalah kenakalan remaja. Pendekatan pendidikan bela negara diintegrasikan dalam program ini untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air.
"Langkah ini merupakan bagian dari komitmen kami memperbaiki kualitas generasi muda Cianjur," kata Bupati Wahyu. "Mereka yang dianggap bermasalah atau nakal seperti terlibat tawuran, mabuk-mabukan, hingga penyimpangan seksual akan mendapat pembinaan di barak."
Pemkab Cianjur telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pihak terkait untuk memastikan kelancaran program ini. Program pembinaan di barak militer ini direncanakan akan dimulai pekan depan.
Detail Program Pembinaan
Program pembinaan di barak militer ini dirancang untuk memberikan dampak yang signifikan terhadap perilaku siswa bermasalah. Berikut beberapa poin penting dari program tersebut:
- Sasaran: Siswa SMP, SMA, dan SMK sederajat yang terlibat tawuran, kekerasan jalanan, atau kenakalan lainnya.
- Durasi: Satu hingga dua minggu, dengan kemungkinan perpanjangan maksimal dua bulan.
- Pelatihan: Pembinaan budi pekerti, kedisiplinan, dan pendidikan bela negara.
- Lembaga yang terlibat: Disdikpora Cianjur, Kodim 0608 Cianjur, Yonif Raider 300/Brajawijaya, Kepolisian, dan BNN.
Dengan adanya program pembinaan terintegrasi ini, diharapkan dapat memberikan solusi efektif dalam mengatasi masalah kenakalan remaja di Cianjur dan menciptakan generasi muda yang lebih bertanggung jawab dan berkarakter.
Program ini merupakan upaya proaktif pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pendidikan generasi muda Cianjur. Harapannya, dengan pembinaan yang ketat dan terstruktur, para siswa dapat memperbaiki perilaku dan kembali ke jalur yang benar. Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada komitmen semua pihak yang terlibat, termasuk peran serta orang tua dan masyarakat.