Pemerintah Percepat Pembangunan 61 Km Jalan Trans Jayapura Wamena, Tekan Inflasi Papua Pegunungan
Pemerintah akan mempercepat pembangunan 61 kilometer segmen Jalan Trans Jayapura Wamena di Papua Pegunungan pada 2025 demi kelancaran distribusi logistik dan menekan inflasi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mempercepat pembangunan segmen vital Jalan Trans Jayapura-Wamena sepanjang 61 kilometer. Proyek infrastruktur ini berlokasi di Provinsi Papua Pegunungan dan ditargetkan rampung pada tahun 2025.
Percepatan ini merupakan hasil diskusi antara Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, dengan Presiden Prabowo Subianto di Jakarta. Pertemuan tersebut membahas upaya percepatan pembangunan di daerah otonomi baru (DOB) Papua, khususnya di wilayah Papua Pegunungan.
Segmen jalan yang dimaksud membentang dari Jembatan Sungai Mamberamo hingga Elelim di Kabupaten Yalimo. Kondisi jalan yang rusak parah saat ini menghambat distribusi barang dan menyebabkan tingginya harga kebutuhan pokok di wilayah tersebut.
Dampak Kerusakan dan Urgensi Perbaikan
Gubernur John Tabo menjelaskan bahwa kerusakan parah pada ruas jalan antara Jembatan Sungai Mamberamo dan Elelim di Yalimo telah memperlambat arus lalu lintas. Hal ini secara signifikan menghambat pergerakan kendaraan dari Jayapura menuju Wamena. Kondisi jalan yang tidak memadai ini menjadi kendala utama bagi masyarakat dan pelaku usaha.
Keterlambatan distribusi barang kebutuhan pokok dan material berat menjadi konsekuensi langsung dari buruknya infrastruktur ini. Akibatnya, harga barang-barang di Papua Pegunungan menjadi tinggi. Situasi ini memicu inflasi dan membebani daya beli masyarakat setempat.
Tabo berharap perbaikan Jalan Trans Jayapura Wamena ini akan memungkinkan kendaraan roda empat dan enam mencapai Wamena lebih cepat. Kelancaran transportasi ini diharapkan dapat menekan inflasi dan meningkatkan aktivitas ekonomi lokal. Distribusi yang lebih lancar akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan penduduk.
Pendanaan dan Harapan Masa Depan
Pembangunan ruas jalan sepanjang 61 kilometer ini sepenuhnya akan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Komitmen pendanaan dari pemerintah pusat menunjukkan prioritas terhadap pembangunan infrastruktur di Papua Pegunungan. Ini menjadi langkah strategis untuk pemerataan pembangunan.
Meskipun demikian, Gubernur Tabo menyatakan bahwa jumlah pasti anggaran belum diketahui. Detail pendanaan berada di bawah kewenangan penuh pemerintah pusat, khususnya Kementerian PUPR. Transparansi anggaran akan diumumkan pada waktunya oleh pihak berwenang.
Dengan perbaikan Jalan Trans Jayapura Wamena, diharapkan konektivitas antarwilayah akan meningkat drastis. Akses yang lebih baik akan mendukung pertumbuhan ekonomi, mempermudah mobilitas penduduk, dan mempercepat pembangunan di daerah otonomi baru ini. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kemajuan Papua.