Pemkab Bandung Jual 10.244 Paket Sembako Murah Jelang Lebaran
Pemerintah Kabupaten Bandung menggelar operasi pasar dengan menjual 10.244 paket sembako bersubsidi di delapan kecamatan untuk menstabilkan harga menjelang Idul Fitri 1446 H.

Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menggelar operasi pasar dengan menjual paket sembako murah bersubsidi untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri 1446 H. Operasi pasar ini mendistribusikan sebanyak 10.244 paket sembako kepada masyarakat di delapan kecamatan. Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menjelaskan rincian program dan dampaknya bagi warga Kabupaten Bandung.
Sasaran utama operasi pasar ini adalah keluarga penerima manfaat (KPM) di delapan kecamatan, yaitu Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali, Margahayu, Kutawaringin, Solokanjeruk, Ibun, dan Baleendah. Program ini dilaksanakan pada 17 hingga 21 Maret 2025. Setiap paket sembako berisi beras 5 kilogram, gula 3 kilogram, dan minyak goreng 3 liter, dijual dengan harga subsidi.
Bupati Dadang Supriatna mengungkapkan, "Jumlah paket yang disediakan 10.244 paket. Harga dasarnya Rp190.000 per paket, dan kita subsidi sebesar Rp98.000, sehingga masyarakat hanya perlu membayar Rp92.000 per paket." Program ini bertujuan meringankan beban masyarakat kurang mampu menjelang hari raya Idul Fitri dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
Subsidi Sembako untuk Masyarakat Miskin Rentan
Penerima manfaat program subsidi sembako ini telah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung. Dadang Supriatna menegaskan bahwa program ini ditujukan khusus untuk masyarakat miskin rentan. "Paket sembako ini untuk masyarakat kategori miskin rentan. Jadi tidak seluruh masyarakat diberikan dan datanya sudah ada di masing-masing kecamatan," jelasnya.
Pemilihan delapan kecamatan tersebut didasarkan pada data KPM yang terdaftar di masing-masing wilayah. Proses pendistribusian paket sembako dilakukan secara terorganisir untuk memastikan penyaluran tepat sasaran dan menghindari penyalahgunaan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam membantu masyarakat kurang mampu.
Dengan adanya subsidi ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan lebih mudah, terutama menjelang hari raya Idul Fitri. Program ini juga menjadi bentuk kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan warganya.
Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Jelang Idul Fitri
Bupati Dadang Supriatna memberikan jaminan akan ketersediaan dan ketahanan pangan di Kabupaten Bandung hingga Idul Fitri 1446 H. Ia menyatakan, "Selama ini, persediaan stok pangan di Kabupaten Bandung aman dan stabil. Kita sepekan sekali selalu memantau ke lapangan ketersediaan stok pangan dan sampai lebaran nanti, ketersediaan stok pangan aman dan stabil."
Pernyataan tersebut menunjukkan upaya Pemkab Bandung dalam mengawasi dan memastikan ketersediaan pangan bagi warganya. Pemantauan rutin yang dilakukan setiap minggu menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok. Hal ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kabupaten Bandung.
Dengan adanya operasi pasar dan jaminan ketersediaan pangan, diharapkan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang dan nyaman tanpa harus khawatir akan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi. Langkah-langkah yang diambil oleh Pemkab Bandung ini patut diapresiasi sebagai upaya proaktif dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulannya, operasi pasar sembako bersubsidi ini merupakan langkah strategis Pemkab Bandung dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan, serta meringankan beban masyarakat kurang mampu menjelang Idul Fitri. Komitmen pemerintah daerah dalam memantau ketersediaan stok pangan juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.