Pemkot Bandung Gelar Pasar Murah Jelang Ramadhan, Stabilkan Harga Pangan
Pemerintah Kota Bandung menggelar pasar murah di 30 kecamatan untuk menstabilkan harga bahan pokok dan menjaga daya beli masyarakat selama bulan Ramadhan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar pasar murah sebagai upaya untuk menstabilkan harga pangan menjelang bulan Ramadhan. Pasar murah ini bertujuan agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Langkah ini diambil sebagai respons atas potensi kenaikan harga bahan pokok yang biasanya terjadi menjelang dan selama bulan Ramadhan.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa pasar murah merupakan bagian penting dari strategi pemerintah kota dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat. "Hari ini merupakan salah satu bentuk upaya kita mengendalikan inflasi. Seperti biasa, harga-harga mulai naik di minggu kedua Ramadhan, terutama cabai merah dan cabai rawit yang melejit tinggi," ujar Farhan di Bandung, Jumat (14/3).
Berbagai komoditas pangan dijual dengan harga lebih rendah dibandingkan harga pasar. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, khususnya dalam menghadapi peningkatan kebutuhan selama bulan Ramadhan. Pemkot Bandung bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pasar murah ini.
Harga Komoditas di Pasar Murah
Beberapa komoditas yang ditawarkan dalam pasar murah tersebut antara lain beras SPHP dengan harga Rp58.000 per lima kilogram, telur ayam Rp25.000 per kilogram, dan minyak goreng premium Rp16.500 per liter. Harga-harga ini jauh lebih rendah dibandingkan harga pasaran. Selain itu, juga tersedia ayam negeri dengan harga Rp32.000 per ekor, cabai rawit Rp85.000 per kilogram, dan bawang merah Rp40.000 per kilogram.
Wali Kota Farhan juga mengapresiasi partisipasi pedagang yang ikut serta dalam pasar murah ini. Salah satu contohnya adalah pedagang daging sapi segar lokal yang dijual dengan harga Rp123.000 per kilogram, lebih murah dibandingkan harga di pasar biasa yang mencapai Rp133.000 per kilogram. "Ini bukti bahwa kolaborasi dengan distributor dan pelaku ritel berhasil menjaga kestabilan pasokan," tambahnya.
Ketersediaan komoditas pangan dengan harga terjangkau diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari selama bulan Ramadhan. Program ini menunjukkan komitmen Pemkot Bandung untuk melindungi daya beli masyarakat di tengah potensi kenaikan harga.
Pelaksanaan Pasar Murah dan Kolaborasi
Menurut Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, pasar murah telah dilaksanakan di 30 kecamatan di Kota Bandung dalam dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan sebelum bulan Ramadhan di 15 kecamatan, sedangkan sesi kedua baru saja selesai di 15 kecamatan lainnya.
Ronny menambahkan bahwa antusiasme warga sangat tinggi berkat sosialisasi yang efektif dan dukungan dari pemerintah kecamatan. Keberhasilan program ini juga tidak lepas dari kolaborasi yang terjalin antara Pemkot Bandung dengan berbagai pihak, termasuk BUMN seperti Bulog dan Pertamina, ritel modern, serta petani lokal. Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan dalam menjamin ketersediaan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok.
Pasar murah ini merupakan bukti nyata komitmen Pemkot Bandung dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, khususnya selama bulan Ramadhan. Dengan harga yang lebih terjangkau, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan pokoknya tanpa harus khawatir dengan kenaikan harga yang signifikan.
Program ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, sektor swasta, dan petani lokal dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Semoga program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pengendalian inflasi dan stabilisasi harga.