Pemkab Kudus Gelar Pasar Murah Tiga Kali Selama Ramadhan untuk Tekan Inflasi
Pemerintah Kabupaten Kudus menggelar pasar murah sebanyak tiga kali selama Ramadhan untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau dan menekan inflasi.

Kudus, 7 Maret 2025 - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengambil langkah proaktif dalam menghadapi potensi kenaikan harga kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan. Melalui program 'Gerakan Pangan Murah', Pemkab Kudus akan menyelenggarakan pasar murah sebanyak tiga kali untuk menyediakan berbagai komoditas penting bagi masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau. Langkah ini diharapkan mampu mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
Pasar murah pertama telah digelar pada hari Jumat, 7 Maret 2025, di halaman kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kudus. Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris, didampingi Wakil Bupati Bellinda Birton dan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Didik Tri Prasetiyo, turut hadir dalam acara tersebut. Bupati Sam'ani menyatakan, "Dengan jadwal tiga kali pasar murah, diharapkan bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan komoditas penting selama bulan Ramadhan."
Meskipun idealnya pasar murah digelar di sembilan kecamatan, Pemkab Kudus mempertimbangkan dampaknya terhadap pasar tradisional. Bupati Sam'ani mengakui kekhawatiran akan mengganggu pasar lain jika harga jual komoditas di pasar murah terlalu jauh di bawah harga pasar. Antusiasme masyarakat yang tinggi, dengan banyak warga berbelanja dalam jumlah besar untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran, juga menjadi pertimbangan dalam penentuan jumlah penyelenggaraan pasar murah.
Pasar Murah: Solusi Atasi Inflasi dan Jaga Daya Beli
Pemerintah Kabupaten Kudus berupaya menjaga inflasi tetap terkendali, terutama menjelang dan selama bulan Ramadhan. Bupati Sam'ani menjelaskan bahwa deflasi yang terjadi pada bulan Februari 2025 disebabkan oleh adanya diskon listrik, namun potensi inflasi tetap perlu diantisipasi. "Kami tetap menjaga inflasi tersebut tidak terlalu tinggi, termasuk menjaga daya beli masyarakat agar perputaran ekonomi di masyarakat juga terjaga," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Didik Tri Prasetiyo, merinci komoditas yang tersedia dalam pasar murah. Pada pasar murah pertama, tersedia 5,5 ton beras, 300 kilogram telur ayam, 360 liter minyak goreng, 25 kilogram bawang merah, 500 kilogram gula pasir, 20 kilogram cabai merah, dan bawang putih. Semua komoditas dijual dengan harga di bawah harga pasaran.
Harga beras SPHP dijual Rp58.000 per 5 kilogram, sementara beras petani dijual Rp63.000 per 5 kilogram. Telur ayam dijual Rp29.000 per kilogram, minyak goreng Rp16.000 per liter, bawang merah Rp34.000 per kilogram, bawang putih Rp40.000 per kilogram, gula pasir Rp16.500 per kilogram, dan cabai merah Rp43.000 per kilogram. Seluruh komoditas tersebut dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar.
UMKM dan Distribusi Pangan
Dalam penyelenggaraan pasar murah ini, Pemkab Kudus melibatkan 40 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Keterlibatan UMKM ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Pasar murah juga menjadi bagian dari upaya menekan laju inflasi dan memutus rantai distribusi komoditas pangan agar harganya lebih terjangkau bagi masyarakat.
Dengan adanya pasar murah ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok selama Ramadhan dengan harga yang lebih terjangkau. Program ini juga menjadi bukti komitmen Pemkab Kudus dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, khususnya di tengah tantangan inflasi yang selalu perlu diwaspadai.
Ke depan, Pemkab Kudus akan terus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok dan melakukan evaluasi terhadap program pasar murah agar dapat lebih efektif dalam membantu masyarakat.