Pemkab Morowali Utara Prioritaskan Dana Pusat untuk Pendidikan dan Kesehatan
Pemerintah Kabupaten Morowali Utara mengalokasikan Rp95 miliar dana transfer pusat untuk pelayanan dasar, khususnya pendidikan dan kesehatan, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan UMKM.

Kolonodale, Sulawesi Tengah, 11 Maret 2024 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali Utara mengambil langkah strategis dengan mengalihkan Rp95 miliar dana transfer pemerintah pusat yang sebelumnya ditujukan untuk infrastruktur, kini diprioritaskan untuk membiayai pelayanan dasar di sektor pendidikan dan kesehatan. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Bupati Morowali Utara, Delis J Hehi, di Kolonodale, Selasa.
Pengalihan dana tersebut mencakup pembiayaan Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah dan peningkatan sarana serta fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit dan puskesmas. Langkah ini diharapkan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Bupati Hehi menjelaskan bahwa pengalihan anggaran ini merupakan respon terhadap kondisi ekonomi global yang menuntut efisiensi. Dengan memprioritaskan pelayanan dasar, Pemkab Morowali Utara berupaya memastikan kebutuhan mendasar masyarakat tetap terpenuhi.
Prioritas Pelayanan Dasar dan Pemberdayaan UMKM
Salah satu program unggulan yang dibiayai dari dana tersebut adalah MBG. Program ini dinilai memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. "Rp95 miliar yang sedianya untuk dana infrastruktur dialihkan untuk membiayai pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah maupun penyediaan sarana dan fasilitas kesehatan yakni rumah sakit serta puskesmas," jelas Bupati Hehi. Bahan baku untuk MBG sepenuhnya bersumber dari daerah setempat, sehingga secara langsung mendorong pertumbuhan UMKM, khususnya petani dan nelayan.
Pemkab Morowali Utara juga melakukan pemangkasan anggaran pada pos biaya perjalanan dinas dan konsumsi di setiap instansi. Hal ini dilakukan sebagai upaya penghematan anggaran tanpa mengorbankan pelayanan dasar yang menyangkut hajat hidup orang banyak. "Secara langsung dampaknya terasa, sirkulasi ekonomi berputar dengan baik karena tercipta pemberdayaan," ujar Bupati Hehi mengenai dampak positif MBG terhadap perekonomian lokal.
Lebih lanjut, Bupati Hehi menekankan pentingnya efisiensi anggaran dan inovasi untuk mewujudkan kemandirian daerah. Pemkab Morowali Utara berupaya mengurangi ketergantungan pada pemerintah pusat dalam hal penganggaran pembangunan. "Efisiensi anggaran harus disikapi dengan bijak. Saya berharap seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terus berinovasi dalam guna meningkatkan pendapatan daerah," pesannya.
Inovasi dan Kolaborasi untuk Kemandirian Daerah
Sebagai bentuk komitmen terhadap program MBG, Bupati Hehi beberapa waktu lalu telah mengunjungi Badan Gizi Nasional (BGN) untuk membahas aspek teknis program tersebut. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan rantai pasok makanan, dengan melibatkan produk pertanian dan peternakan lokal Morowali Utara. "Kami mengupayakan program ini secepatnya terlaksana, tentunya kolaborasi dibangun dengan para pihak, pemangku kepentingan di daerah, masyarakat, termasuk BGN," tambahnya.
Dengan mengutamakan pelayanan dasar dan pemberdayaan UMKM, Pemkab Morowali Utara menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada pemerintah pusat. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola anggaran secara efektif dan efisien.
Program MBG, selain memberikan manfaat gizi bagi anak sekolah, juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal melalui penyerapan produk pertanian dan peternakan setempat. Inovasi dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan program ini.
Pemkab Morowali Utara berharap, dengan strategi ini, daerah dapat lebih mandiri dan berdaya saing dalam pembangunan.