Pemkab Sleman Dukung Penuh Pengoperasian Fungsional Tol Prambanan-Tamanmartani
Pemerintah Kabupaten Sleman menyatakan dukungan penuh terhadap pengoperasian fungsional ruas Tol Prambanan-Tamanmartani untuk kelancaran arus mudik Lebaran 2025, dengan berbagai persiapan telah dilakukan.

Pembukaan fungsional ruas Tol Prambanan-Tamanmartani di Sleman, Yogyakarta, mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman. Ruas tol sepanjang 6,7 kilometer ini direncanakan beroperasi secara fungsional pada 24 Maret 2025, guna mendukung kelancaran arus mudik Lebaran tahun tersebut. Dukungan Pemkab Sleman ini diwujudkan dalam berbagai bentuk persiapan untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan yang akan melintas di jalur alternatif setelah keluar dari pintu tol.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Arip Pramana, menyatakan kesiapannya untuk mendukung kelancaran arus mudik di wilayah Sleman. "Kami telah melakukan peninjauan di ruas Tol Prambanan-Tamanmartani, dan kami siap mendukung untuk kelancaran arus mudik yang melewati wilayah Sleman," ujar Arip Pramana dalam keterangannya di Sleman, Jumat (21/3).
Bupati Sleman, Harda Kiswaya, juga turut meninjau kesiapan ruas tol tersebut pada Kamis (20/3) bersama jajarannya dan pihak PT Jasamarga Jogja-Solo. Peninjauan dilakukan dari Exit Tol Tamanmartani hingga perbatasan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan ruas tol dalam menyambut arus mudik dan balik Lebaran 2025, guna melancarkan keluar masuk kendaraan di wilayah DIY.
Dukungan Pemkab Sleman untuk Kelancaran Arus Mudik
Pemkab Sleman telah melakukan berbagai persiapan untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025 melalui ruas Tol Prambanan-Tamanmartani. Persiapan tersebut meliputi penambahan personel di jalur-jalur jalan selepas exit Tol Tamanmartani, seperti Jalan Karangnongko, Jalan Cangkringan, dan jalan alternatif lainnya. Pemkab juga telah melakukan perbaikan jalan, khususnya penambalan jalan berlubang di Jalan Karangnongko dan Jalan Cangkringan.
Selain itu, Pemkab Sleman juga meningkatkan sistem rambu-rambu lalu lintas. Penambahan dan pemasangan rambu-rambu penunjuk arah dan rambu-rambu jalan alternatif menuju wilayah Sleman dan Yogyakarta dilakukan untuk memandu pemudik menuju tujuan mereka. Hal ini penting mengingat jalan-jalan alternatif tersebut memiliki lebar yang terbatas dan sebagian besar merupakan jalan satu lajur dua arah.
Personel yang disiapkan akan bertugas untuk mengurai kepadatan kendaraan yang mungkin terjadi di jalur-jalur alternatif tersebut. Dengan begitu, diharapkan arus lalu lintas tetap lancar meskipun terjadi peningkatan volume kendaraan selama periode mudik Lebaran.
Kesiapan Tol Prambanan-Tamanmartani
Meskipun jalan tol sudah dapat dilalui kendaraan, Bupati Harda Kiswaya menekankan perlunya penyempurnaan beberapa fasilitas. Sistem Analisis dan Rekam Kejadian dan Peristiwa Jalan Raya (SARKAPJA) atau pagar pembatas jalan tol masih perlu disempurnakan oleh PT Jasamarga Jogja-Solo. "Nantinya dibuka sementara selama arus mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri 2025," tambah Bupati Harda.
Manajer Humas PT Jasamarga Jogja-Solo, Rachmat Jasiman, menjelaskan bahwa ruas tol Prambanan-Tamanmartani yang dibuka secara fungsional hanya sepanjang 6,48 kilometer, hingga exit Tol Tamanmartani. Hanya satu lajur yang akan difungsikan, yakni lajur B, dengan mempertimbangkan kepadatan arus mudik dan koordinasi dengan pihak kepolisian.
Yang terpenting, selama masa operasional fungsional ini, pengguna jalan tidak akan dikenakan tarif tol. Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keringanan bagi para pemudik yang memanfaatkan ruas tol ini selama periode mudik Lebaran 2025.
Dengan dukungan penuh dari Pemkab Sleman dan kesiapan dari PT Jasamarga Jogja-Solo, diharapkan ruas Tol Prambanan-Tamanmartani dapat memberikan kontribusi signifikan dalam melancarkan arus mudik dan balik Lebaran 2025 di wilayah Yogyakarta.