Pemkab Tanah Laut Dukung Warga Transmigrasi Majukan Desa Gunung Melati
Pemerintah Kabupaten Tanah Laut memberikan dukungan penuh terhadap warga transmigrasi dalam membangun dan memajukan Desa Gunung Melati, Kecamatan Batu Ampar, Kalimantan Selatan, ditandai dengan perayaan 49 tahun kedatangan mereka.

Tanah Laut, Kalimantan Selatan, 2 Mei 2024 - Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Pemkab Tala) menyatakan komitmennya yang kuat untuk mendukung penuh warga transmigrasi dalam upaya memajukan Desa Gunung Melati, Kecamatan Batu Ampar. Dukungan ini diwujudkan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah dengan hadirnya Wakil Bupati Tanah Laut, HM Zazuli, atau yang akrab disapa H. Uli, dalam perayaan 49 tahun kedatangan warga transmigrasi ke desa tersebut.
Perayaan yang berlangsung Jumat lalu di halaman Kantor Desa Gunung Melati ini dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Acara ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi simbol dari semangat kebersamaan dan pelestarian budaya yang telah lama tertanam di tengah masyarakat transmigrasi.
Kehadiran Wakil Bupati H. Uli dalam acara ini sekaligus menjadi bukti nyata dukungan Pemkab Tala terhadap pembangunan Desa Gunung Melati. Beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras, kekompakan, dan semangat gotong royong yang telah ditunjukkan oleh warga transmigrasi selama bertahun-tahun.
Semangat Gotong Royong Warga Transmigrasi Diapresiasi
Dalam sambutannya, H. Uli menyampaikan, "Saya mengapresiasi semangat gotong royong, kekompakan dan kerja keras warga transmigrasi sehingga kini Desa Gunung Melati lebih maju dan sejahtera." Apresiasi ini merupakan bentuk pengakuan atas kontribusi nyata warga transmigrasi dalam membangun desa yang lebih baik.
Lebih lanjut, H. Uli juga menekankan pentingnya pelestarian budaya melalui pagelaran wayang kulit. Menurutnya, pagelaran wayang kulit bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana pembelajaran yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan yang dapat dijadikan pedoman dalam bermasyarakat. Lakon yang dipentaskan, mengandung pesan moral yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Pagelaran wayang kulit dengan lakon 'Semar Mbangun Khayangan' tersebut dibawakan oleh Dalang Ki Catur Nugroho, S.Sn, M.Sn dari Boyolali, Jawa Tengah. Antusiasme warga Desa Gunung Melati dan sekitarnya dalam menyaksikan pertunjukan ini menunjukkan betapa pentingnya seni dan budaya bagi kehidupan mereka.
Dukungan Pemkab Tala untuk Pembangunan Desa Gunung Melati
Pemkab Tala tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga berupaya untuk memberikan dukungan nyata dalam pembangunan Desa Gunung Melati. Dukungan tersebut dapat berupa bantuan infrastruktur, pelatihan keterampilan, dan akses terhadap program-program pemerintah yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga.
Keberhasilan pembangunan Desa Gunung Melati tidak terlepas dari peran aktif warga transmigrasi. Semangat gotong royong dan kekompakan mereka menjadi kunci keberhasilan dalam membangun desa yang lebih maju dan sejahtera. Hal ini menjadi contoh yang baik bagi desa-desa lain di Kabupaten Tanah Laut.
Ke depan, diharapkan sinergi antara Pemkab Tala dan warga transmigrasi akan terus terjalin dengan baik. Dengan demikian, pembangunan Desa Gunung Melati akan semakin maju dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Perayaan 49 tahun kedatangan warga transmigrasi di Desa Gunung Melati ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjalanan panjang pembangunan desa dan sekaligus menjadi semangat baru untuk menatap masa depan yang lebih cerah.
Pentingnya Pelestarian Budaya Lokal
Pagelaran wayang kulit dalam acara tersebut juga menyoroti pentingnya pelestarian budaya lokal. Wayang kulit sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, perlu dilestarikan dan diwariskan kepada generasi muda agar tidak hilang ditelan zaman. Acara ini menjadi bukti nyata upaya masyarakat Desa Gunung Melati dalam menjaga kelestarian budaya.
Dengan adanya dukungan dari Pemkab Tala, diharapkan Desa Gunung Melati dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam hal pembangunan dan pelestarian budaya. Semoga semangat gotong royong dan kekompakan warga transmigrasi terus terjaga dan menjadi kekuatan dalam membangun desa yang lebih maju dan sejahtera.