Pemkot Kediri Tanam 10.000 Pohon di Gua Selomangleng, Lestarikan Alam dan Percantik Wisata
Pemerintah Kota Kediri bersama masyarakat menanam 10.000 pohon di area Gua Selomangleng untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mempercantik kawasan wisata tersebut.

Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, berkolaborasi dengan berbagai lembaga masyarakat, menggelar aksi penanaman pohon di area Gua Selomangleng pada Senin, 21 April 2024, dalam rangka memperingati Hari Bumi. Aksi ini melibatkan Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, dan ratusan peserta yang berangkat bersama-sama dari Balai Kota Kediri menggunakan vespa dengan mengenakan pakaian adat.
Sebanyak 10.000 pohon berbagai jenis ditanam di beberapa titik di sekitar Gua Selomangleng yang berada di area Gunung Klotok. Penanaman pohon ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan di kawasan wisata ikonik Kota Kediri tersebut. Wali Kota Vinanda Prameswati menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian Gunung Klotok, termasuk mencegah pembuangan sampah sembarangan.
"Gunung Klotok salah satu ikon Kota Kediri, harus terus dijaga kelestariannya. Jangan sampai membuang sampah sembarangan, harus dijaga kebersihannya di sekitar gunung," ujar Wali Kota Vinanda Prameswati. Kegiatan ini juga sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Kartini.
Menjaga Kelestarian dan Mempercantik Gua Selomangleng
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, Imam Muttakin, menjelaskan bahwa penanaman pohon ini difokuskan pada beberapa area di lereng Gunung Klotok yang sebelumnya masih belum tertanami. Jenis pohon yang ditanam beragam, mulai dari pohon ketapang, trembesi, mangga, hingga bunga tabebuya yang diharapkan dapat mempercantik pemandangan.
"Dengan adanya penanaman itu, diharapkan bisa mencegah erosi serta mempercantik lokasi. Ada beberapa jenis tanaman seperti ketapang, trembesi, pohon mangga hingga bunga tabebuya. Jumlahnya mencapai mencapai 10.000 batang pohon," tambah Imam Muttakin. Penanaman tabebuya khususnya, diharapkan dapat menciptakan spot foto yang menarik bagi pengunjung.
"Kami ingin kawasan Selomangleng ada spot khusus bagus untuk dokumentasi dengan tabebuya. Kami harapkan ada spot di kawasan ini untuk publikasi bagus. Ada warna pink, ungu. Khusus akses sepanjang kanan kiri tabebuya," jelasnya. Bibit tabebuya ditargetkan akan berkembang dengan baik dalam satu tahun ke depan.
Kontribusi Berbagai Pihak dan Penanaman Serentak
Imam Muttakin juga menyebutkan bahwa sebagian bibit pohon berasal dari kompensasi pemotongan pohon di jalur hijau proyek tol akses bandara. Hal ini menunjukkan sinergi antara pembangunan infrastruktur dan pelestarian lingkungan.
Selain di Gua Selomangleng, penanaman pohon juga dilakukan secara serentak di 46 kelurahan dan empat sekolah di Kota Kediri. Aksi ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk jajaran OPD Kota Kediri, perwakilan perguruan tinggi, Forkopimda, dan masyarakat umum.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar penanaman pohon, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan warisan budaya Kota Kediri. Dengan adanya penanaman pohon ini, diharapkan Gua Selomangleng akan menjadi kawasan wisata yang lebih asri, indah, dan lestari untuk generasi mendatang.
Setelah acara penanaman pohon, rombongan kembali ke Balai Kota Kediri dengan menggunakan vespa. Acara ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Kediri dalam menjaga kelestarian lingkungan dan melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian alam.