Pemkot Mataram Anggarkan Rp1,5 Miliar untuk Pelatihan Usaha
Pemerintah Kota Mataram menyiapkan Rp1,5 miliar untuk pelatihan usaha guna mengurangi kemiskinan dan pengangguran, dengan fokus pada tiga klaster utama: olahan pangan, kriya, dan logam.

Mataram, NTB - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk program pelatihan kewirausahaan. Langkah ini bertujuan untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran di wilayah tersebut. Dana tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp1 miliar dan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp500 juta.
Program Pelatihan dan Sasaran
Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UMKM Kota Mataram menargetkan pelaksanaan sembilan kali pelatihan pada tahun 2025. Namun, jumlah ini berpotensi berkurang jika terjadi efisiensi anggaran sesuai arahan pemerintah pusat. Pelatihan terbagi dalam tiga klaster utama:
- Klaster Olahan Pangan: Berfokus pada pelatihan kuliner, termasuk sertifikasi halal dan pemasaran digital.
- Klaster Kriya: Mencakup pelatihan kerajinan seperti cukli dan mutiara.
- Klaster Logam: Memanfaatkan sentra industri logam yang telah ada di Babakan.
Tujuh jenis pelatihan spesifik akan ditawarkan, meliputi perbengkelan las, mekanik sepeda motor, kerajinan mutiara, kerajinan kayu cukli, pembuatan kue, pembuatan roti, dan pengolahan pangan berbasis daging. Klaster kuliner mendapatkan porsi pelatihan yang lebih variatif mengingat perkembangannya yang dinamis.
Seleksi Peserta dan Jadwal Pelatihan
Pemkot Mataram memprioritaskan kualitas pelatihan daripada jumlah peserta. Seleksi peserta dilakukan secara selektif dengan berkolaborasi bersama kecamatan. Calon peserta harus terdaftar dalam database kemiskinan dan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Hal ini memastikan pelatihan tepat sasaran dan berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat miskin yang memiliki usaha.
Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kota Mataram, H. Ramadhani, menjelaskan, "Kami ingin peserta pelatihan memang benar-benar tepat sasaran, sehingga data dari kecamatan kami lakukan secara selektif." Proses penyusunan anggaran saat ini masih berlangsung. Pihaknya menargetkan pelatihan dapat dimulai pada bulan Maret atau April 2025.
Harapan dan Dampak
Program pelatihan usaha ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Mataram. Dengan memberikan keterampilan dan pengetahuan usaha yang tepat, para peserta pelatihan diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan kerja baru. Keberhasilan program ini juga bergantung pada efektivitas pelatihan dan keseriusan peserta dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh.
Program ini juga menunjukkan komitmen Pemkot Mataram dalam memberdayakan masyarakatnya. Dengan mengalokasikan sumber daya yang cukup besar, diharapkan program ini dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pemantauan dan evaluasi berkala sangat penting untuk memastikan efektivitas program dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.