Pemprov Jambi Evaluasi Program Pengentasan Kemiskinan
Pemerintah Provinsi Jambi mengevaluasi efektivitas program bantuan sosial dan ekonomi untuk menurunkan angka kemiskinan yang pada September 2024 mencapai 7,26 persen, dengan fokus pada pencocokan data BPS dan program yang telah berjalan.
![Pemprov Jambi Evaluasi Program Pengentasan Kemiskinan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220202.565-pemprov-jambi-evaluasi-program-pengentasan-kemiskinan-1.jpg)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi memastikan program bantuan sosial dan ekonomi yang digulirkan efektif menekan angka kemiskinan. Namun, evaluasi menyeluruh tetap dilakukan untuk memastikan tepat sasaran dan optimal dalam mengurangi angka kemiskinan yang masih menjadi tantangan.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jambi, Johansyah, Senin lalu menyatakan bahwa Pemprov Jambi akan melakukan pengecekan data BPS (Badan Pusat Statistik) untuk mengukur dampak program-program yang telah dijalankan. Hal ini penting untuk memastikan keselarasan antara data statistik kemiskinan dengan program yang sudah berjalan.
Tujuannya jelas: melihat seberapa besar pengaruh program pemerintah terhadap penurunan angka kemiskinan di Provinsi Jambi. "Kami akan mencocokkan data survei BPS dengan program yang sudah dijalankan Pemprov," jelas Johansyah. "Untuk memastikan program sudah tepat sasaran dalam menekan angka kemiskinan," tambahnya.
Pemprov Jambi telah menjalankan berbagai program untuk meningkatkan perekonomian dan mengurangi kemiskinan. Beberapa di antaranya adalah bantuan untuk UMKM, intervensi untuk mengatasi inflasi, serta beasiswa bagi siswa SMA, SMK, SLB, dan mahasiswa S1 hingga S3. Selain itu, ada juga program bedah rumah untuk masyarakat kurang mampu.
Johansyah menekankan pentingnya sinkronisasi data dan program. "Data BPS dan program pemerintah harus sinkron agar bantuan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat," tegasnya. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan dampak positif dari setiap rupiah yang dialokasikan.
Pemprov Jambi berkomitmen untuk terus mengoptimalkan program bantuan sosial dan pemberdayaan ekonomi. Sektor pendidikan, kesehatan, dan pengembangan UMKM menjadi fokus utama. Komitmen ini penting untuk memastikan keberlanjutan upaya pengentasan kemiskinan.
Berdasarkan rilis BPS Provinsi Jambi, persentase penduduk miskin pada September 2024 mencapai 7,26 persen. Angka ini meningkat 0,16 persen poin dibandingkan Maret 2024, namun menurun 0,32 persen poin jika dibandingkan dengan Maret 2023. Jumlah penduduk miskin mencapai 272,70 ribu orang.
Rinciannya, jumlah penduduk miskin perkotaan meningkat 2,2 ribu orang menjadi 120,63 ribu orang, sementara penduduk miskin perdesaan meningkat 5,1 ribu orang menjadi 152,08 ribu orang pada September 2024. Garis kemiskinan pada September 2024 tercatat sebesar Rp658.100 per kapita per bulan, dengan rata-rata 4,67 anggota rumah tangga miskin.
Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo, menyoroti beberapa strategi untuk mengurangi kemiskinan. "Pengurangan beban pengeluaran melalui bantuan langsung, pendidikan gratis, dan akses kesehatan terjangkau sangat penting," ujarnya. Selain itu, peningkatan pendapatan melalui penciptaan lapangan kerja juga menjadi kunci.
Kesimpulannya, Pemprov Jambi tengah berupaya keras mengurangi angka kemiskinan dengan berbagai program. Evaluasi berkala dan sinkronisasi data dengan BPS menjadi kunci keberhasilan dalam penyaluran bantuan yang tepat sasaran dan efektif.