Wamensos Ajak Pemda Bima Entaskan Kemiskinan Lewat DTSEN
Wakil Menteri Sosial mengajak Pemkot dan Pemkab Bima berkolaborasi menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk mengatasi kemiskinan ekstrem dan memastikan penyaluran bansos tepat sasaran.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono, mengajak Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk bekerja sama dalam upaya pengentasan kemiskinan. Strategi yang diusung adalah pemanfaatan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk menciptakan program yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Kerja Sama Pemda dan Kemensos untuk Pengentasan Kemiskinan
Dalam sebuah audiensi di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta, Jumat lalu, Wamensos Agus Jabo menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Presiden Prabowo Subianto, menurut Wamensos, prihatin dengan penyaluran bantuan sosial (bansos) yang belum tepat sasaran. DTSEN diharapkan menjadi solusi untuk masalah ini, memberikan profil kemiskinan yang akurat di Bima dan menjadi dasar perencanaan program pengentasan kemiskinan yang terukur.
"Kita tunggu DTSEN supaya tahu profil kemiskinan di Bima, setelah DTSEN kita keluar, kita berangkat dari situ. Targetnya pengentasan kemiskinan," ujar Agus Jabo. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden untuk menggenjot program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai kolaborasi.
Pentingnya Data Akurat dan Pemberdayaan Masyarakat
Agus Jabo juga menyoroti pentingnya pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar mereka dapat lepas dari ketergantungan bansos. Konsep graduasi menjadi kunci, di mana KPM didorong untuk menjadi lebih produktif dan mandiri. "Jalannya graduasi, yang wujudnya pemberdayaan. Masyarakat harus produktif," tegasnya.
Kemensos sendiri telah menyiapkan 120.000 pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). Setiap pendamping ditargetkan untuk membantu minimal 10 penerima bansos untuk melakukan graduasi. Kerja sama dan kolaborasi dengan pemerintah daerah menjadi faktor krusial dalam keberhasilan program ini.
DTSEN: Data Tunggal untuk Akurasi yang Lebih Baik
Pelaksana tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, memberikan kabar baik terkait DTSEN. Proses penyusunan data tunggal ini telah memasuki tahap akhir dan akan segera dikoordinasikan dengan kementerian terkait. Proses penyusunan DTSEN, yang dimulai sejak 30 Oktober 2024, melibatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) di seluruh daerah.
"DTSEN ini sudah masuk pada titik akhir, kemudian akan kami koordinasikan dengan kementerian-kementerian terkait lainnya. Ini kan prosesnya panjang sejak tahun lalu, semenjak kami ditugaskan pada tanggal 30 Oktober 2024, itu terus berproses, dan proses ini sudah menuju titik akhir. Kita sudah rekonsiliasi terus dengan Dinas Dukcapil, jadi nanti datanya ini namanya juga data tunggal, tentu proses rekonsiliasinya dengan seluruh data yang tersedia, termasuk data Dukcapil," jelas Amalia.
Kesimpulan: Kolaborasi Menuju Bima yang Lebih Sejahtera
Dengan adanya DTSEN dan komitmen kuat dari Kemensos serta pemerintah daerah Bima, diharapkan pengentasan kemiskinan di daerah tersebut dapat berjalan lebih efektif. Kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut, memastikan bantuan sosial tepat sasaran dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.