Pemprov Papua Barat Daya Sinergikan Sekolah Sepanjang Hari (SSH) dan Makan Bergizi Gratis (MBG)
Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menyelaraskan program Sekolah Sepanjang Hari (SSH) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memastikan efektivitas penyaluran bantuan dan menghindari duplikasi, dengan mengedepankan optimalisasi program Asta Cita Presiden.
Sorong, 18 Januari 2024 - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (PBD) mengumumkan langkah strategis dalam menyelaraskan dua program penting: Sekolah Sepanjang Hari (SSH) dan Makan Bergizi Gratis (MBG). Sinergi ini bertujuan untuk mengoptimalkan penyaluran bantuan dan menghindari duplikasi program, sejalan dengan program Asta Cita Presiden. Langkah ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi pendidikan dan kesejahteraan anak di daerah tersebut.
Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa'ad, menjelaskan bahwa kesepakatan sinergi ini tercapai setelah musyawarah bersama enam kabupaten/kota dan Forkopimda. Menurut beliau, banyak sekolah di PBD telah menjalankan program SSH, bahkan menyediakan tiga kali makan sehari bagi siswa. Oleh karena itu, integrasi dengan MBG dinilai penting untuk menghindari pemborosan dan memastikan efisiensi program.
Musa'ad menegaskan bahwa sekolah yang sudah menjalankan SSH secara efektif tidak akan menjadi sasaran program MBG. "Tujuannya agar tidak ada pemberian MBG ganda. Sekolah yang sudah menjalankan SSH tetap berjalan, sementara sekolah yang belum akan kita dukung melalui MBG," jelasnya. Ia menambahkan bahwa saat ini program SSH masih tahap percontohan, sehingga belum diterapkan di seluruh sekolah.
Lebih lanjut, Gubernur menjelaskan rencana evaluasi dan integrasi di masa mendatang. "Untuk sementara kita sinergikan dulu. Setelah dievaluasi, barulah kita integrasikan agar tidak ada program lain selain program strategis ini," ujar Musa'ad. Tahapan ini memastikan program berjalan efektif dan terukur.
Otto Ihalauw, anggota Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) Papua Barat Daya, memberikan perspektif tambahan. Ia mencontohkan Kabupaten Sorong Selatan yang telah mengimplementasikan program MBG dalam kerangka SSH. Ia menyoroti perbedaan jangkauan program. "Standar pelayanan MBG hanya mencakup radius tiga kilometer dari dapur sehat, sementara SSH menjangkau seluruh wilayah pelosok. Integrasi keduanya sangat penting," tegas Otto.
Otto juga menekankan keunggulan SSH yang tidak hanya fokus pada makan bergizi, tetapi juga pada peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Ia berharap integrasi ini akan mengoptimalkan manfaat program MBG di Papua Barat Daya. "Kita berharap program SSH ini bisa diintegrasikan supaya bisa mengoptimalkan program MBG di Papua Barat Daya," harap Otto.
Langkah sinergis antara SSH dan MBG oleh Pemprov PBD diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap pendidikan dan nutrisi bagi anak-anak di Papua Barat Daya. Evaluasi berkala akan menjadi kunci keberhasilan integrasi program ini di masa depan, memastikan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya.