Pemprov Sultra dan Pemkot Kendari Jalin Kolaborasi Tangani Banjir Kendari
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Pemerintah Kota Kendari berkolaborasi mengatasi masalah banjir yang kerap melanda Kota Kendari, dengan fokus pengerukan muara Kali Korumba sebagai solusi jangka panjang.

Banjir yang sering melanda Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari. Kolaborasi kedua pemerintah daerah ini dibentuk untuk mencari solusi jangka panjang guna mengatasi masalah tersebut. Wakil Gubernur Sultra, Hugua, pada Minggu, 9 Maret 2024, mengajak Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga serta Dinas Cipta Karya untuk bersinergi dengan Pemkot Kendari dalam upaya penanggulangan banjir.
Pertemuan yang dilakukan pada Jumat, 7 Maret 2024, di lokasi terdampak banjir menjadi titik awal kesepakatan ini. Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, didampingi Wakil Wali Kota Sudirman, mengusulkan solusi konkret, yaitu pengerukan muara Kali Korumba. Sedimentasi yang menghambat aliran air diidentifikasi sebagai penyebab utama banjir yang kerap terjadi.
Langkah kolaborasi ini menunjukkan komitmen nyata Pemprov Sultra dan Pemkot Kendari dalam menangani permasalahan banjir yang berdampak luas bagi masyarakat Kendari. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk melakukan rapat koordinasi lebih lanjut dengan berbagai pemangku kepentingan pada Senin pekan depan, guna merumuskan langkah-langkah strategis, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Pengerukan Muara Kali Korumba: Solusi Jangka Panjang Banjir Kendari
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menekankan pentingnya pengerukan muara Kali Korumba sebagai langkah awal yang krusial. "Kita harus keruk sehingga jika intensitas hujan tinggi, kita tidak kewalahan lagi. Yang terpenting muaranya dulu agar air bisa mengalir ke teluk," tegasnya. Sedimentasi yang menumpuk di muara sungai tersebut dinilai menghambat aliran air dan menyebabkan meluapnya air sungai saat hujan deras.
Kawasan eks-tempat MTQ, yang merupakan ikon Kota Kendari dan pusat kegiatan masyarakat, menjadi prioritas utama dalam penanganan banjir. Wali Kota langsung menginstruksikan dinas terkait untuk segera menyusun rencana strategis guna mencegah banjir berulang di wilayah tersebut. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi aset penting dan aktivitas masyarakat di area tersebut.
Pemkot Kendari menyadari pentingnya langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi dampak banjir. Dengan pengerukan muara sungai dan rencana strategis yang terukur, diharapkan masalah banjir di Kendari dapat teratasi secara efektif dan berkelanjutan.
Rapat Koordinasi Pemangku Kepentingan: Mencari Solusi Komprehensif
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya, Pemprov Sultra dan Pemkot Kendari akan menggelar rapat koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan pada Senin pekan depan. Rapat ini akan membahas secara detail langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah banjir, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Rapat tersebut akan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk instansi pemerintah, akademisi, dan juga perwakilan masyarakat. Tujuannya adalah untuk merumuskan solusi komprehensif yang melibatkan berbagai perspektif dan keahlian. Dengan demikian, diharapkan solusi yang dihasilkan akan lebih efektif dan berkelanjutan.
Hasil dari rapat koordinasi ini akan menjadi pedoman bagi Pemprov Sultra dan Pemkot Kendari dalam melaksanakan program penanggulangan banjir. Harapannya, kolaborasi ini akan menghasilkan solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah banjir di Kota Kendari.
Kerja sama antara Pemprov Sultra dan Pemkot Kendari dalam menangani masalah banjir di Kota Kendari menunjukkan komitmen yang kuat dari kedua pemerintah daerah dalam memberikan solusi terbaik bagi masyarakat. Dengan langkah-langkah yang terencana dan terkoordinasi dengan baik, diharapkan masalah banjir di Kendari dapat segera teratasi.