Pencarian Korban Kebakaran Glodok: Keluarga Menanti Kepastian
Keluarga korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, masih menantikan hasil identifikasi jenazah di RS Polri Kramat Jati, sembari berharap proses pencarian korban hilang segera membuahkan hasil.

Sepekan pasca kebakaran hebat di Glodok Plaza, Jakarta Barat, Rabu (15/1), keluarga korban masih menunggu kepastian nasib para korban hilang. Salah satunya Jauhari (29), yang hingga kini masih mencari istrinya, Ade Aryati (29), seorang kasir di lantai sembilan gedung tersebut.
Jauhari rutin mendatangi lokasi kebakaran sejak kejadian. Ia bahkan rela bolak-balik dari rumahnya di Pademangan, Jakarta Utara, ke lokasi kejadian. "Saya kadang jam 9 pagi sudah di sini. Setelah mengurus anak, saya tetap di sini sampai pencarian korban selesai," ujarnya.
Kontak terakhir Jauhari dengan istrinya terjadi pukul 20.56 WIB, sebelum kebakaran dilaporkan pukul 21.30 WIB. Ade diketahui memiliki riwayat sesak nafas, dan menurut teman-temannya, ia biasanya menuju tangga dekat dapur saat keadaan darurat. Kehilangan kontak dengan istrinya membuat Jauhari semakin cemas.
Proses identifikasi jenazah di Rumah Sakit Polri Kramat Jati menjadi harapan utama Jauhari. "Harapan saya, secepatnya untuk mengidentifikasi korban yang sudah ada (di RS Polri) agar pihak keluarga bisa menyiapkan tempat kepulangannya (pemakaman) di tempat yang layak," tuturnya. Sampel DNA Jauhari, anak lelakinya, dan orang tua Ade telah diambil untuk membantu proses identifikasi.
Hingga saat ini, tercatat sembilan kantong jenazah telah dievakuasi ke RS Polri, dengan proses identifikasi masih berlangsung. Sebanyak 14 orang dilaporkan hilang dalam kebakaran tersebut, termasuk Ade Aryati. Nama-nama korban hilang lainnya antara lain Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Oshima Yukari (25), dan beberapa lainnya.
Kehilangan sanak saudara akibat musibah ini tentunya menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga korban. Proses pencarian dan identifikasi yang masih berlangsung menjadi satu-satunya harapan bagi mereka untuk memperoleh kepastian dan dapat segera memberikan peristirahatan terakhir bagi para korban. Dukungan dan empati dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk meringankan beban keluarga yang tengah berduka.
Peristiwa kebakaran Glodok Plaza ini menyoroti pentingnya prosedur keselamatan dan pencegahan kebakaran di bangunan publik. Investigasi menyeluruh perlu dilakukan untuk mengungkap penyebab kebakaran dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Semoga proses identifikasi jenazah segera tuntas dan keluarga korban dapat menemukan ketenangan.