RS Polri Periksa DNA Dua Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok
Rumah Sakit Polri memeriksa DNA dua kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza untuk identifikasi, menambah jumlah total jenazah yang diperiksa menjadi 16 kantong.
Identifikasi Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza
Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) tengah melakukan pemeriksaan DNA terhadap dua kantong jenazah yang ditemukan di lokasi kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi korban kebakaran yang terjadi pada Rabu, 15 Januari 2024. Proses identifikasi ini sangat penting bagi keluarga korban yang masih menunggu kepastian kondisi kerabat mereka.
Proses Pemeriksaan DNA
Kabid Yandokpol RS Polri, Kombes Hery Wijatmoko, menyatakan bahwa tim forensik Pusdokkes Polri saat ini tengah memeriksa kantong jenazah ke-15 dan ke-16. Kantong jenazah ke-15 tiba di RS Polri pada Jumat, 31 Januari 2024, pukul 16.00 WIB dan diperiksa pada Senin, 3 Februari 2024. Sementara itu, kantong jenazah ke-16 diterima pada Selasa, 4 Februari 2024, pukul 19.00 WIB, dan sedang dalam proses pemeriksaan. Hasil pemeriksaan DNA dari laboratorium Pusdokkes masih dinantikan.
Proses pemeriksaan DNA melibatkan pengambilan sampel dari jenazah lalu diperiksa menggunakan alat khusus. Pemeriksaan ini dilakukan setelah proses autopsi, bekerja sama dengan Biro Laboratorium Pusdokkes Polri. Metode ini dipilih karena ketelitiannya dalam memastikan identitas korban, meskipun kondisi jenazah mungkin terfragmentasi.
Jumlah Jenazah dan Identifikasi
Hingga saat ini, RS Polri telah menerima total 16 kantong jenazah dari lokasi kebakaran Glodok Plaza. Dari jumlah tersebut, enam jenazah telah berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA dan/atau pemeriksaan medis. Jenazah yang teridentifikasi antara lain Zukhi F Rahdja (laki-laki, 42 tahun), Aulia Belinda (perempuan, 28 tahun), Osima Yukari (perempuan, 29 tahun), Desty Eka Putri S (perempuan, 24 tahun), Keren Shallom Jeremiah (perempuan, 21 tahun), dan Ade Aryanti (perempuan, 30 tahun).
Sebanyak 14 korban dilaporkan hilang akibat kebakaran tersebut. Daftar korban hilang meliputi Ade Aryati (30), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Osima Yukari (29), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25), Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty (24), Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56), dan Dian Cahyadi (38). Identifikasi DNA terus dilakukan untuk memastikan identitas dari kantong jenazah lainnya.
Pentingnya Pemeriksaan DNA
Pemeriksaan DNA menjadi metode penting dalam proses identifikasi korban kebakaran Glodok Plaza, khususnya mengingat kondisi jenazah yang mungkin mengalami kerusakan akibat peristiwa tersebut. Proses ini memastikan akurasi identifikasi dan memberikan kepastian kepada keluarga korban. Kerja sama antara RS Polri dan Pusdokkes Polri dalam hal ini menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan proses identifikasi secepat dan seakurat mungkin.
Proses identifikasi yang teliti dan akurat sangat dibutuhkan untuk memberikan penutupan bagi keluarga korban dan juga untuk penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kebakaran. Informasi yang akurat dan cepat sangat penting dalam situasi seperti ini.
Kesimpulan
Pemeriksaan DNA pada dua kantong jenazah tambahan dari lokasi kebakaran Glodok Plaza menunjukkan komitmen berkelanjutan dari RS Polri dan Pusdokkes Polri untuk mengidentifikasi seluruh korban. Proses ini merupakan bagian penting dalam memberikan kepastian kepada keluarga korban dan juga untuk penyelidikan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan DNA yang segera diharapkan dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang masih belum terjawab.