Pendapatan Petani Gorontalo Meningkat: NTP Februari 2025 Capai 112,58
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) di Gorontalo naik menjadi 112,58 pada Februari 2025, menunjukkan pendapatan petani lebih tinggi dari pengeluaran.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo baru-baru ini mengumumkan kabar baik bagi para petani di daerah tersebut. Berdasarkan data yang dirilis pada bulan Maret 2025, pendapatan petani Gorontalo berhasil melampaui pengeluaran mereka. Hal ini tercermin dari peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) yang signifikan pada bulan Februari 2025.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, menjelaskan bahwa NTP pada Februari 2025 mencapai angka 112,58, meningkat 1,01 persen dibandingkan bulan Januari 2025 yang tercatat sebesar 111,45. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan daya beli petani dan kondisi ekonomi yang lebih baik di sektor pertanian Gorontalo.
Mukhanif menambahkan bahwa peningkatan NTP ini didorong oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian yang lebih tinggi daripada kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani. Artinya, petani memperoleh pendapatan lebih besar dari penjualan hasil panen mereka, sementara biaya hidup relatif stabil.
Analisis Subsektor Pertanian
Peningkatan NTP di Gorontalo pada Februari 2025 tidak merata di semua subsektor pertanian. Subsektor tanaman pangan mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 4,27 persen, subsektor peternakan meningkat 0,57 persen, dan subsektor perikanan naik 2,93 persen. Namun, subsektor hortikultura justru mengalami penurunan indeks sebesar 7,19 persen.
Kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) juga menjadi faktor penting dalam peningkatan NTP. Pada Februari 2025, It naik 0,85 persen dari 133,02 menjadi 134,15. Kenaikan ini terutama didorong oleh peningkatan It pada subsektor tanaman pangan (1,86 persen), tanaman perkebunan rakyat (4,04 persen), dan perikanan (2,81 persen). Sebaliknya, subsektor hortikultura mengalami penurunan It sebesar 7,16 persen.
Mukhamad Mukhanif menjelaskan, "Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib)." NTP menjadi indikator penting untuk mengukur kemampuan beli petani di perdesaan, serta daya tukar produk pertanian dengan barang dan jasa konsumsi serta biaya produksi.
Lebih lanjut, BPS Gorontalo akan terus memantau perkembangan NTP dan indikator ekonomi lainnya di sektor pertanian. Data ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan yang mendukung kesejahteraan petani Gorontalo.
Implikasi dan Prospek Ke Depan
Peningkatan NTP di Gorontalo menunjukkan tren positif dalam sektor pertanian. Hal ini menandakan bahwa upaya pemerintah dan petani dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian mulai membuahkan hasil. Namun, perlu diperhatikan penurunan di subsektor hortikultura yang perlu menjadi perhatian khusus.
Pemerintah daerah perlu melakukan evaluasi dan intervensi yang tepat sasaran untuk mengatasi masalah di subsektor hortikultura. Selain itu, perlu juga diupayakan peningkatan akses pasar bagi petani agar mereka dapat memperoleh harga yang lebih baik untuk hasil panen mereka. Dengan demikian, kesejahteraan petani Gorontalo dapat terus meningkat di masa mendatang.
Data BPS ini juga memberikan gambaran positif bagi perekonomian Gorontalo secara keseluruhan. Sektor pertanian yang tumbuh kuat akan berdampak positif pada perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Penting untuk terus mendukung dan mengembangkan sektor pertanian agar dapat menjadi penggerak utama perekonomian Gorontalo.
Ke depan, BPS akan terus melakukan pemantauan dan analisis secara berkala untuk memberikan informasi terkini mengenai kondisi ekonomi petani Gorontalo. Informasi ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, petani, dan pelaku usaha, untuk pengambilan keputusan yang tepat dan terarah.