Pendidikan Militer di Sekolah: Bupati Garut Sebut Efektif Tingkatkan Disiplin Pelajar
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, mendukung pendidikan semi militer bagi pelajar untuk meningkatkan kedisiplinan, mencontoh kesuksesan program serupa di Universitas Garut.

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menyatakan dukungannya terhadap penerapan pendidikan semi militer bagi pelajar di Kabupaten Garut. Menurutnya, pendidikan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. Pernyataan ini disampaikannya kepada wartawan di Kabupaten Garut, Senin (5/5), menanggapi kebijakan Gubernur Jawa Barat terkait wajib pendidikan militer bagi anak sekolah yang bermasalah. Ia melihat program ini sebagai upaya efektif membentuk karakter dan disiplin siswa, khususnya di Jawa Barat.
Bupati Abdusy Syakur menekankan bahwa pendidikan karakter melalui pendekatan semi militer merupakan langkah positif. "Itu adalah pendidikan karakter, efektif atau tidak kita lihat lagi, itu kan lebih ke meningkatkan disiplin," ujarnya. Ia juga menuturkan bahwa kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengenai wajib pendidikan militer bagi siswa bermasalah merupakan ide yang baik untuk membentuk karakter dan kedisiplinan.
Pengalaman positif penerapan pendidikan semi militer telah dijalankan di Universitas Garut (Uniga) sejak tahun 2010 melalui Program Bela Negara. Bupati Abdusy Syakur, yang juga mantan Rektor Uniga, mengatakan program tersebut telah berhasil meningkatkan kedisiplinan mahasiswa. "Seperti di kampus Uniga itu sudah dilaksanakan sejak tahun 2010, Alhamdulillah anak-anak kita lebih disiplin," katanya. Ia optimistis model serupa dapat diterapkan di sekolah-sekolah tingkat dasar dan menengah di Garut.
Pendidikan Karakter dan Cinta Tanah Air
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa pendidikan semi militer tidak hanya bertujuan meningkatkan kedisiplinan individu, tetapi juga membangun sistem kehidupan yang lebih baik berlandaskan kedisiplinan. Menurutnya, program ini juga memiliki tujuan jangka panjang, yaitu menumbuhkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme di kalangan pelajar.
Ia menambahkan bahwa pendidikan semi militer ini akan membentuk karakter siswa secara menyeluruh, bukan hanya aspek kedisiplinan semata. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta generasi muda yang bertanggung jawab dan berkarakter kuat.
Meskipun mendukung program ini, Bupati Abdusy Syakur belum memastikan kapan program tersebut akan diterapkan di Kabupaten Garut. Ia menyatakan akan terlebih dahulu mempelajari dan mengevaluasi implementasi program serupa di daerah lain sebelum mengambil keputusan.
Fokus Peningkatan Sarana Belajar
Saat ini, Pemkab Garut tengah fokus pada peningkatan sarana dan prasarana penunjang proses belajar mengajar di sekolah-sekolah di wilayahnya. "Kita fokus dulu ke kelengkapan sarana proses pelajar di sekolah," kata Bupati. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memastikan kesiapan infrastruktur sebelum memulai program pendidikan semi militer.
Pembenahan sarana dan prasarana ini meliputi berbagai aspek, mulai dari perbaikan ruang kelas, pengadaan buku dan alat peraga pendidikan, hingga peningkatan kualitas guru. Langkah ini dinilai penting untuk mendukung keberhasilan program pendidikan semi militer yang direncanakan.
Dengan demikian, meskipun dukungan terhadap pendidikan semi militer telah disampaikan, Pemkab Garut akan memprioritaskan penyiapan infrastruktur sekolah terlebih dahulu. Hal ini untuk memastikan program tersebut dapat berjalan efektif dan optimal setelah diimplementasikan.
Kesimpulannya, Bupati Garut memberikan dukungan penuh terhadap konsep pendidikan semi militer bagi pelajar. Namun, implementasinya akan dilakukan setelah Pemkab Garut menyelesaikan fokus utamanya, yaitu peningkatan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah-sekolah di Kabupaten Garut.