Penumpang Bandara Ngurah Rai Naik 2 Persen Selama Angkutan Lebaran 2025
Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar mencatat kenaikan 2 persen jumlah penumpang selama empat hari pertama Angkutan Lebaran 2025, meskipun pergerakan pesawat sedikit menurun.

Denpasar, 26 Maret 2025 - Manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali, melaporkan peningkatan jumlah penumpang sebesar 2 persen selama empat hari pertama Angkutan Lebaran 2025 (21-24 Maret) dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. Kenaikan ini terjadi di tengah arus mudik Lebaran dan libur panjang, menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas perjalanan udara.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, mengumumkan bahwa bandara melayani 222.860 penumpang selama periode tersebut. Rinciannya, 76.509 penumpang domestik dan 146.351 penumpang internasional. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 218.455 penumpang.
Meskipun peningkatannya tidak signifikan, namun kenaikan 2 persen ini tetap menjadi indikator positif bagi sektor penerbangan di Bali, khususnya selama periode ramai seperti Lebaran. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk bepergian melalui jalur udara tetap tinggi, meskipun ada potensi tantangan seperti cuaca ekstrem.
Pergerakan Penumpang Domestik Meningkat
Data menunjukan peningkatan signifikan pada lalu lintas penumpang domestik yang berangkat dari Bali. Sebanyak 37.748 penumpang domestik meninggalkan Bali, sedangkan 38.761 penumpang domestik tiba di Bali. Puncak keberangkatan penumpang domestik terjadi pada Senin, 24 Maret 2025, dengan jumlah mencapai 10.849 orang, angka tertinggi sepanjang Maret 2025.
"Jika ditelusuri lebih rinci, sejak posko angkutan lebaran dibuka, menunjukkan adanya peningkatan pada lalu lintas penumpang yang berangkat meninggalkan Bali (dibanding hari biasa)," ujar Ahmad Syaugi menjelaskan tren peningkatan penumpang domestik yang berangkat dari Bali.
Peningkatan ini menunjukkan adanya peningkatan mobilitas masyarakat Indonesia yang memanfaatkan moda transportasi udara untuk merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman atau daerah lain di Indonesia.
Pergerakan Pesawat dan Rute Tersibuk
Meskipun jumlah penumpang meningkat, pergerakan pesawat justru mengalami penurunan sedikit, yaitu 1.428 pergerakan, atau 0,1 persen lebih rendah dibandingkan tahun 2024 (1.429 pergerakan). Hal ini mungkin disebabkan oleh efisiensi operasional atau faktor lain yang perlu dikaji lebih lanjut.
Rute penerbangan tersibuk selama empat hari tersebut adalah rute domestik Jakarta-Cengkareng dengan 235 pergerakan pesawat dan 33.504 penumpang. Rute internasional tersibuk adalah Singapura dengan 149 pergerakan pesawat dan 27.503 penumpang, diikuti Kuala Lumpur (105 penerbangan, 16.319 penumpang), Perth (81 penerbangan, 10.893 penumpang), dan Surabaya (79 penerbangan, 11.696 penumpang).
Data ini menunjukkan bahwa rute-rute utama baik domestik maupun internasional tetap menjadi pilihan favorit para penumpang selama periode Angkutan Lebaran.
Antisipasi Cuaca Ekstrem
Bandara I Gusti Ngurah Rai telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengantisipasi potensi gangguan cuaca ekstrem. Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan dan pelayanan kepada penumpang.
"Untuk penanganan saat terjadi cuaca ekstrem, Bandara I Gusti Ngurah Rai telah melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait dan menyusun langkah-langkah mitigasi untuk memastikan operasional penerbangan dan pelayanan kepada penumpang dapat tetap berjalan dengan baik," kata Ahmad Syaugi.
Komitmen ini menunjukkan kesiapan Bandara I Gusti Ngurah Rai dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang, termasuk dalam menghadapi potensi tantangan operasional seperti cuaca buruk.
Secara keseluruhan, peningkatan jumlah penumpang di Bandara Ngurah Rai selama periode Angkutan Lebaran 2025 menunjukkan tren positif bagi sektor pariwisata dan penerbangan di Bali. Meskipun ada penurunan sedikit pada pergerakan pesawat, manajemen bandara telah menunjukkan kesiapan dalam menghadapi berbagai potensi tantangan untuk memastikan kelancaran operasional dan kenyamanan penumpang.