Perpusnas Bangun 21 Gedung Perpustakaan Berstandar Nasional di 2025
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) akan membangun 21 gedung perpustakaan baru dan memperbaiki 8 gedung lainnya dengan standar nasional pada tahun 2025 menggunakan dana DAK fisik dan non-fisik untuk meningkatkan literasi di Indonesia.

Jakarta, 14 Mei 2024 - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) berencana membangun 21 gedung perpustakaan baru dengan standar nasional. Pembangunan ini dijadwalkan akan dimulai dalam waktu dekat menggunakan dana alokasi khusus (DAK) fisik tahun 2025. Selain itu, Perpusnas juga akan memperbaiki delapan gedung perpustakaan yang sudah ada agar sesuai dengan standar nasional. Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan perpustakaan di seluruh Indonesia.
Sekretaris Utama Perpusnas, Joko Santoso, dalam konferensi pers menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Perpusnas di Jakarta, Rabu, menyatakan bahwa dana DAK fisik akan digunakan untuk membangun gedung layanan perpustakaan yang lengkap, termasuk isinya, di 21 kabupaten/kota terpilih. 'Dengan DAK fisik tahun ini, kita akan membangun gedung layanan perpustakaan lengkap dengan isinya, itu ada di 21 lokus kabupaten/kota dengan standar nasional perpustakaan. Kemudian, juga ada delapan lokus yang kita perluas atau relokasi,' ungkap Joko Santoso.
Kedelapan gedung perpustakaan yang akan diperbaiki akan mendapatkan peningkatan pada perlengkapan pendukungnya, seperti teknologi informasi dan komunikasi, serta pengayaan koleksi buku agar sesuai dengan standar nasional. Total, Perpusnas akan membangun dan mengembangkan 29 lokus perpustakaan di seluruh Indonesia pada tahun 2025. Program ini menunjukkan komitmen Perpusnas dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber informasi dan literasi.
Penguatan Budaya Baca dan Peningkatan Literasi
Perpusnas juga menerima dukungan DAK non-fisik. Dana ini akan digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penguatan budaya baca dan peningkatan kecakapan literasi. Beberapa program yang akan dijalankan meliputi revitalisasi naskah Nusantara dan pendataan perpustakaan di seluruh Indonesia. 'Dari DAK non-fisik tersebut, kita bisa memiliki profil data yang lengkap dari seluruh perpustakaan di Indonesia. DAK non-fisik ini akan menyasar 207 perpustakaan di kabupaten/kota,' jelas Joko Santoso.
Dana DAK non-fisik juga akan digunakan untuk berbagai kegiatan di 207 perpustakaan di kabupaten/kota, termasuk pembudayaan membaca, pengembangan konten literasi, dan pekan literasi. Program ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat luas dan meningkatkan minat baca di berbagai daerah. Salah satu fokusnya adalah mengidentifikasi naskah-naskah kuno Nusantara yang dapat dikelola oleh komunitas pernaskahan di daerah masing-masing. Naskah-naskah kuno tersebut akan dialih wahana menjadi bacaan yang menarik dan mudah diakses oleh masyarakat.
Meskipun Perpusnas mengalami rekonstruksi anggaran di tahun 2025, Joko Santoso memastikan bahwa layanan untuk masyarakat tetap tidak akan berkurang. Perpusnas berkomitmen untuk meningkatkan literasi yang berkualitas dan merata di seluruh Indonesia. 'Peningkatan layanan literasi yang berkualitas dan merata ini tidak hanya layanan yang ada di satu wilayah, tetapi juga di seluruh Indonesia, terutama penyediaan akses terhadap bacaan bermutu, juga akses online terhadap buku digital atau e-book,' tegasnya.
Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
Program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial juga menjadi fokus Perpusnas di tahun 2025 dan lima tahun ke depan. Perpusnas berupaya menjadikan perpustakaan di seluruh Indonesia sebagai ruang publik yang bermanfaat bagi masyarakat. 'Kebanyakan program kita itu untuk menjadikan perpustakaan di seluruh Indonesia sebagai ruang publik yang berguna bagi masyarakat untuk bisa berlatih keterampilan dan kecakapan hidup, itu terus kita lakukan,' tutur Joko Santoso. Program ini akan menyediakan berbagai layanan dan fasilitas yang mendukung pengembangan keterampilan dan kecakapan hidup masyarakat.
Dengan adanya pembangunan dan peningkatan fasilitas perpustakaan, serta program-program pendukungnya, Perpusnas berharap dapat meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan perpustakaan di seluruh Indonesia. Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan minat baca dan literasi masyarakat, serta menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan belajar dan pengembangan diri bagi masyarakat.
Perpusnas berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan aksesibilitas perpustakaan di seluruh Indonesia, demi mewujudkan masyarakat yang cerdas dan berbudaya literasi. Program-program yang telah direncanakan diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan literasi di Indonesia.