Target Pembinaan 70 Perpustakaan di Tabalong Tahun 2025
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Tabalong menargetkan pembinaan 70 perpustakaan pada 2025, meliputi perpustakaan umum, sekolah, dan khusus, guna memaksimalkan fungsi dan meningkatkan minat baca masyarakat.
![Target Pembinaan 70 Perpustakaan di Tabalong Tahun 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/200056.602-target-pembinaan-70-perpustakaan-di-tabalong-tahun-2025-1.jpg)
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Tabalong berencana membina 70 perpustakaan di tahun 2025. Sasarannya beragam, mulai dari perpustakaan desa dan kelurahan hingga perpustakaan sekolah dan khusus. Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran perpustakaan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa di Tabalong, Kalimantan Selatan.
Perpustakaan umum, khususnya yang berada di tingkat desa dan kelurahan, menjadi fokus utama program pembinaan ini. Hal ini didorong oleh pentingnya akses informasi dan literasi bagi masyarakat di daerah tersebut. Kepala Dispersip Tabalong, Norhayati, menyatakan bahwa pembinaan ini merupakan upaya untuk memaksimalkan fungsi perpustakaan yang ada.
Bagaimana Dispersip Tabalong akan mencapai target tersebut? Metode pembinaan yang diterapkan meliputi monitoring lapangan langsung dan berbagai pelatihan. Sebanyak 35 perpustakaan umum, 30 perpustakaan sekolah, dan 5 perpustakaan khusus menjadi target utama. Pembinaan difokuskan pada peningkatan kualitas layanan dan pengetahuan para pengelola perpustakaan.
Lebih spesifik, Dispersip Tabalong akan menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) bagi 10 perpustakaan umum desa/kelurahan. Selain itu, 15 perpustakaan sekolah dan 5 perpustakaan khusus juga akan mendapatkan pelatihan serupa. Kesempatan magang di Perpustakaan Daerah Tabalong juga dibuka untuk 10 tenaga perpustakaan, sebagai upaya peningkatan kapasitas.
Selain pembinaan langsung, Dispersip Tabalong juga berupaya meningkatkan kualitas Perpustakaan Daerah Tabalong agar lebih inklusif. Hal ini dilakukan dengan melibatkan berbagai komunitas, pegiat literasi, dan pemangku kepentingan terkait. Tujuannya untuk menciptakan ruang publik yang menarik dan mengakomodasi berbagai kebutuhan masyarakat.
Inklusivitas menjadi kata kunci dalam pengembangan Perpustakaan Daerah Tabalong. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan perpustakaan tidak hanya menjadi tempat menyimpan buku, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya yang bermanfaat bagi masyarakat. Norhayati menambahkan, berbagai fasilitas di Perpustakaan Daerah Tabalong juga terus ditingkatkan untuk menarik minat masyarakat.
Target pembinaan 70 perpustakaan di Tabalong hingga tahun 2025 menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memajukan minat baca dan akses informasi bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan strategi pembinaan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan perpustakaan di Tabalong dapat menjadi pusat pengembangan potensi masyarakat.
Upaya pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial ini juga selaras dengan program pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan di seluruh Indonesia. Melalui kerjasama dan sinergi yang baik, diharapkan program pembinaan ini dapat mencapai hasil yang optimal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Tabalong.