37 Perpustakaan Desa di Rejang Lebong Ikuti Program TPBIS
Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Rejang Lebong membina 37 perpustakaan desa untuk bertransformasi menjadi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) guna meningkatkan minat baca dan pemberdayaan masyarakat.
Rejang Lebong, Bengkulu, 29 Januari 2024 - Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusip) Kabupaten Rejang Lebong tengah membina 37 perpustakaan desa dan kelurahan dalam Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dan peran perpustakaan dalam pemberdayaan masyarakat.
Dari total 156 desa dan kelurahan di 15 kecamatan, 60 desa/kelurahan telah memiliki perpustakaan. Kepala Dispusip Rejang Lebong, Zulkarnain Harahap, menjelaskan bahwa program TPBIS difokuskan pada 37 perpustakaan desa/kelurahan untuk optimalisasi fungsi dan layanan.
"Pembinan ini bertujuan agar perpustakaan desa/kelurahan berfungsi lebih maksimal," ujar Zulkarnain. Program TPBIS sendiri dirancang untuk menyediakan layanan informasi inklusif guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Perpustakaan diharapkan menjadi penggerak pemberdayaan masyarakat.
Dengan adanya TPBIS, diharapkan minat baca masyarakat Rejang Lebong meningkat. Perpustakaan desa/kelurahan yang tergabung dalam program ini mendapatkan pelatihan untuk mensosialisasikan perubahan paradigma fungsi perpustakaan kepada masyarakat.
Peran perpustakaan kini meluas, tidak hanya sebagai tempat meminjam buku, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi, misalnya melalui strategi pemasaran produk industri rumah tangga. Partisipasi aktif masyarakat dalam program ini sangatlah penting.
Sebagai bentuk dukungan, Perpustakaan Nasional akan memberikan bantuan buku, komputer, dan sarana prasarana lainnya kepada desa/kelurahan yang mengikuti program TPBIS. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung kelancaran program dan meningkatkan kualitas layanan perpustakaan.
Program TPBIS di Rejang Lebong merupakan langkah strategis dalam meningkatkan minat baca dan pemberdayaan masyarakat melalui optimalisasi fungsi perpustakaan desa dan kelurahan. Harapannya, program ini dapat mendorong transformasi perpustakaan menjadi pusat informasi dan pemberdayaan yang lebih inklusif.