Dispusip Batam Perluas Akses Literasi Lewat Kerja Sama 17 Mitra
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Batam berkolaborasi dengan 17 mitra untuk menyediakan buku bacaan bagi masyarakat, termasuk lapas, sekolah, dan pusat layanan masyarakat, guna meningkatkan minat baca dan akses informasi.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan minat baca masyarakat dengan menjalin kerja sama bersama 17 mitra. Kerja sama ini bertujuan untuk memperluas akses literasi, khususnya bagi mereka yang membutuhkannya.
Program Silang Layan: Menjangkau Lebih Banyak Pembaca
Inisiatif ini dijalankan melalui program yang diberi nama "Silang Layan." Program ini melibatkan berbagai macam institusi, mulai dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) seperti Lapas Khusus Anak Kelas II Batam dan Lapas Perempuan Kelas IIB Batam, sekolah dasar, hingga pusat layanan masyarakat seperti Posyandu. Kepala Dispusip Batam, Samudin, menjelaskan bahwa buku-buku yang disuplai ke mitra berganti setiap tiga bulan untuk menjaga agar koleksi tetap menarik dan bervariasi. Bahkan, kemitraan ini dapat diperpanjang setelah masa satu tahun.
"Kami bekerja sama dengan 17 mitra dalam program kami yaitu Silang Layan. Buku-buku yang kami suplai bergilir setiap tiga bulan agar koleksi bacaan tetap segar dan bervariasi, dan jika setelah setahun mereka ingin memperpanjang maka kami perpanjang," jelas Samudin.
Selain lapas, mitra program Silang Layan juga mencakup Lantamal IV untuk Saung Pintar Bakau Serip, Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Bougenville II Taman Sari. Keragaman mitra ini menunjukkan jangkauan program yang luas dan komprehensif.
Meningkatkan Akses Literasi di Berbagai Sektor
Program Silang Layan memberikan bantuan koleksi buku kepada setiap mitra untuk memperkaya perpustakaan yang sudah ada. Ini sangat penting, terutama di lingkungan seperti lapas. "Di dalam Lapas, buku menjadi salah satu sarana utama bagi warga binaan untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan positif. Bahkan, mereka tetap membaca meskipun buku yang tersedia sudah lama," tambah Samudin. Hal ini menekankan pentingnya akses bacaan bagi kelompok masyarakat yang mungkin memiliki keterbatasan akses.
Pada tahun 2024, Dispusip Batam telah bekerja sama dengan 15 mitra, dan jumlah ini meningkat menjadi 17 mitra di tahun 2025. Program Silang Layan telah berhasil menyalurkan 4.608 judul buku dengan total 4.798 eksemplar kepada para mitranya. Angka ini menunjukkan skala program yang signifikan dalam upaya meningkatkan akses literasi di Kota Batam.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya program Silang Layan, Dispusip Batam berharap dapat terus meningkatkan minat baca masyarakat dan memastikan akses terhadap buku dan informasi, terutama bagi kelompok-kelompok yang membutuhkannya. Inisiatif ini merupakan langkah konkret dalam membangun masyarakat yang lebih literasi dan berpengetahuan. Program ini juga menunjukkan bagaimana kolaborasi antar lembaga dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada keberlanjutan dan perluasan kemitraan. Dengan terus meningkatkan jumlah mitra dan memperluas jangkauan program, Dispusip Batam dapat menjangkau lebih banyak individu dan komunitas, sehingga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui akses terhadap literasi.