Perumda Pasar Tohaga Tata Ulang PKL Pasar Ciluar Bogor: Tanpa Penggusuran, Berbasis Mediasi
Perumda Pasar Tohaga Bogor berhasil melakukan penataan PKL Pasar Ciluar melalui pendekatan mediasi, merelokasi 17 pedagang ke area parkir tanpa penggusuran, dan berencana untuk memberdayakan mereka dengan program digitalisasi dan BPJS Ketenagakerjaan.

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah menyelesaikan penataan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Pasar Ciluar. Sebanyak 17 pedagang yang sebelumnya berjualan di malam hari telah direlokasi ke area parkir pasar. Proses relokasi ini dilakukan tanpa penggusuran, melainkan melalui jalur mediasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pedagang, Pemerintah Kecamatan Sukaraja, dan Satpol PP Kabupaten Bogor. Penataan ini menandai sebuah keberhasilan dalam menciptakan solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.
Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga, Haris Setiawan, menjelaskan bahwa keberhasilan penataan ini berkat komunikasi yang efektif dan dukungan dari berbagai pihak. "Ini bagian dari definisi menggeser tanpa menggusur. Dengan pola komunikasi yang tepat dan dukungan semua pihak semua bisa berjalan dengan lancar," ujar Haris dalam keterangannya di Bogor, Jumat (2/5).
Relokasi ini bukan hanya sekadar pemindahan lokasi berjualan, tetapi juga merupakan bagian dari upaya Perumda Pasar Tohaga untuk menata dan meningkatkan estetika lingkungan Pasar Ciluar. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung pasar dan menciptakan lingkungan yang lebih tertib dan teratur.
Relokasi 17 Pedagang PKL Pasar Ciluar
Proses relokasi 17 pedagang PKL tersebut telah berjalan lancar. Para pedagang kini menempati lapak-lapak yang telah disediakan di area parkir Pasar Ciluar. Komoditas yang dijual pun beragam, mencerminkan keragaman produk yang ditawarkan oleh para pedagang sebelumnya. Perumda Pasar Tohaga memastikan bahwa para pedagang tetap dapat menjalankan usahanya dengan nyaman dan aman di lokasi baru.
Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perumda Pasar Tohaga berkomitmen untuk terus mendukung para pedagang. Tidak hanya menyediakan tempat berjualan, namun juga memberikan pelatihan dan pendampingan agar para pedagang dapat mengembangkan usahanya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan menciptakan lapangan kerja.
Keberhasilan relokasi ini menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan mediasi dan komunikasi yang baik dapat menyelesaikan permasalahan yang melibatkan banyak pihak. Dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, solusi yang adil dan berkelanjutan dapat tercipta, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
Langkah Selanjutnya: PKL Pagi Hari dan Program Pemberdayaan
Perumda Pasar Tohaga masih terus berupaya untuk menata PKL yang berjualan di pagi hari di sekitar Pasar Ciluar. Koordinasi dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Sukaraja) terus dilakukan untuk mencari solusi yang tepat dan terintegrasi. Proses ini diharapkan dapat berjalan semulus relokasi PKL malam hari.
Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menginventarisir para pedagang yang baru direlokasi dan merencanakan sejumlah program pemberdayaan. "Jika sudah stabil menetap, kami akan ajak edukasi mereka untuk penggunaan QRIS dan berjualan digital, serta mendaftarkan para pedagang untuk mengikuti BPJS Tenagakerja, agar kehadiran pemerintah semakin terasa di tengah- tengah mereka," jelas Isni.
Program-program pemberdayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing para pedagang. Dengan demikian, para pedagang tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga dapat mengembangkan usahanya dan meningkatkan pendapatan mereka. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memberdayakan UMKM dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Perumda Pasar Tohaga berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan Pasar Ciluar yang lebih tertib, bersih, dan nyaman bagi pedagang maupun pengunjung. Penataan PKL ini merupakan langkah awal dalam upaya tersebut. Dengan pendekatan yang humanis dan berorientasi pada solusi, diharapkan penataan PKL di Pasar Ciluar dapat menjadi contoh bagi pasar-pasar lain di Kabupaten Bogor.
Keberhasilan penataan PKL Pasar Ciluar ini menunjukkan bahwa dengan kerjasama dan komunikasi yang baik, permasalahan dapat diselesaikan dengan cara yang adil dan berkelanjutan. Semoga langkah ini dapat menginspirasi daerah lain dalam melakukan penataan PKL yang lebih tertib dan berpihak pada pedagang.