PLN Babel Pasang Pengaman Menara: Jaga Keandalan Listrik di Belitung
PLN Babel memasang alat pengaman menara, Pantom, untuk mencegah gangguan satwa liar pada transmisi listrik 70 kV di Belitung, meningkatkan keandalan pasokan listrik.

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kepulauan Bangka Belitung telah mengambil langkah inovatif untuk menjaga keandalan pasokan listrik di Pulau Belitung. Apa yang dilakukan? PLN memasang alat pengaman menara. Siapa yang terlibat? Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Belitung dan Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Bangka Belitung. Di mana? Pulau Belitung, khususnya jalur transmisi 70 kV segmen Dukong-Manggar. Kapan? Dalam beberapa hari terakhir. Mengapa? Untuk meminimalisir gangguan pada sistem transmisi akibat aktivitas satwa liar. Bagaimana? Dengan memasang alat Penghalang Panjat Tower Monopole (Pantom).
Gangguan satwa liar, terutama monyet dan ular, selama ini menjadi penyebab utama gangguan pada sistem transmisi di Belitung. Hal ini disebabkan banyaknya menara transmisi yang berdiri di kawasan hutan. Meskipun upaya pencegahan sebelumnya seperti pemasangan jaring dan ijuk telah dilakukan, hewan-hewan tersebut masih sering berhasil melewati atau merusak penghalang tersebut.
Manajer PLN UPK Bangka Belitung, Wayan Budi Laksana, menjelaskan bahwa pemasangan Pantom merupakan solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini. Inovasi ini dinilai efektif karena mampu mencegah hewan memanjat menara transmisi tanpa mengganggu habitat alami mereka. Pemasangan perdana Pantom dilakukan di menara 176 jalur transmisi Dukong-Manggar dan hasilnya dinilai efektif.
Inovasi Pantom: Solusi Andal untuk Keandalan Listrik
Pantom, perangkat proteksi mekanis ini dirancang khusus untuk mencegah hewan-hewan seperti monyet dan ular memanjat menara transmisi tipe monopole. Pemasangannya di menara 176 jalur transmisi Dukong-Manggar telah terbukti efektif dalam meminimalisir gangguan transmisi akibat hewan liar. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi ini menjadi solusi yang tepat dalam menjaga keandalan pasokan listrik di Belitung.
Menurut Wayan Budi Laksana, jika dibandingkan dengan faktor lain seperti petir atau kerusakan teknis, gangguan dari hewan masih cukup tinggi frekuensinya di daerah tersebut. Oleh karena itu, pemasangan Pantom menjadi bagian penting dari program penguatan keandalan sistem transmisi di Pulau Belitung. Langkah ini dinilai sebagai strategi yang tepat untuk menggabungkan keandalan pasokan listrik dengan kepedulian terhadap lingkungan.
Manager PLN ULTG Belitung, Teddy Mardona, menambahkan bahwa Pantom merupakan solusi baru yang lebih efektif dan berkelanjutan dibandingkan metode sebelumnya. Ia optimistis inovasi ini akan memperkuat keandalan pasokan listrik di Pulau Belitung, khususnya di jalur transmisi monopole segmen Dukong-Manggar yang selama ini menjadi titik rawan gangguan.
Upaya Berkelanjutan PLN untuk Keandalan Listrik dan Kelestarian Lingkungan
PLN terus berupaya meningkatkan keandalan pasokan listrik di Pulau Belitung dengan berbagai inovasi. Pemasangan Pantom merupakan salah satu contoh nyata komitmen PLN dalam hal ini. Selain efektif mencegah gangguan dari satwa liar, metode ini juga ramah lingkungan karena tidak merusak habitat alami hewan-hewan tersebut.
Sebelumnya, berbagai metode pencegahan telah dicoba, termasuk pemasangan jaring, ijuk, dan topskor. Namun, hewan-hewan seperti monyet dan ular masih sering berhasil melewati atau merusak penghalang tersebut. Dengan adanya Pantom, diharapkan potensi gangguan dapat ditekan secara signifikan.
Dengan menggabungkan inovasi teknologi, kebijakan teknis adaptif, dan peningkatan kesadaran lingkungan, PLN ULTG Belitung optimistis dapat menjaga stabilitas dan keandalan sistem transmisi di wilayahnya. Hal ini juga berkontribusi nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem alam Pulau Belitung. PLN berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan keandalan listrik dan menjaga kelestarian lingkungan.
Melalui kolaborasi antara inovasi teknologi, kebijakan teknis adaptif, dan peningkatan kesadaran lingkungan, ULTG Belitung optimistis dapat terus menjaga stabilitas dan keandalan sistem transmisi di wilayahnya, sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem alam Pulau Belitung.